JAKARTA - Sekretaris Departemen Pemberantasan Korupsi dan Mafia Hukum Partai Demokrat (PD) Carrel Ticualu berharap PD yang selama ini dikenal demokratis adalah tempat di mana dirinya bisa belajar politik bersih, cerdas dan santun.
Namun ternyata yang dia alami sekarang adalah jauh dari proses demokratis, apalagi bersih, cerdas dan santun. Khususnya saat penilaian bakal calon anggota legislatif (bacaleg) yang akan masuk daftar calon sementara (DCS).
"Saya merasakan demokrasi tidak lagi ditemukan di demokrat. Penyusunan caleg tidak jelas kriterianya. Jelas sekali ada like and dislike. Bukan karakter partai yang modern dan demokratis," ujar Carrel di Jakarta, Kamis (25/4).
Carrel menerangkan dirinya tidak masuk dalam DCS PD. "Saya tau pastinya nama saya terlempar dari DCS PD pada Sabtu malam. Ya tahu dari teman-teman di tim penjaringan bacaleg lah," kata dia.
Karenanya Carrel memutuskan untuk mundur dari partai berlambang segitiga mercy tersebut. "Saya jadi kader Demokrat sejak tahun 2005 saat kongres pertama di Bali," terangnya.
Dengan dirinya yang tidak diakomodir sebagai DCS, Carrel menyatakan partai pemenang pemilu tahun 2009 lalu itu memang menginginkan dirinya untuk mundur. Pengacara Anas Urbaningrum itu mengaku telah mengkomunikasikan pengunduran dirinya kepada beberapa petinggi PD.
"Yang saya tahu di PD itu tidak ada tradisi mundur pakai surat tuh, tapi saya sudah meberitau secara lisan dan tulisan via SMS ke beberapa petinggi PD," tutur Carrel.
Carrel diketahui pindah ke Partai Hanura. Dia menilai partai yang dipimpin Wiranto tersebut adalah partai bersih yang bebas dari kader korupsi. "Pindah atau hijrah itu kan faktor jodoh, ya mungkin emang jodohnya saya di Hanura," tandasnya. (gil/jpnn)
Namun ternyata yang dia alami sekarang adalah jauh dari proses demokratis, apalagi bersih, cerdas dan santun. Khususnya saat penilaian bakal calon anggota legislatif (bacaleg) yang akan masuk daftar calon sementara (DCS).
"Saya merasakan demokrasi tidak lagi ditemukan di demokrat. Penyusunan caleg tidak jelas kriterianya. Jelas sekali ada like and dislike. Bukan karakter partai yang modern dan demokratis," ujar Carrel di Jakarta, Kamis (25/4).
Carrel menerangkan dirinya tidak masuk dalam DCS PD. "Saya tau pastinya nama saya terlempar dari DCS PD pada Sabtu malam. Ya tahu dari teman-teman di tim penjaringan bacaleg lah," kata dia.
Karenanya Carrel memutuskan untuk mundur dari partai berlambang segitiga mercy tersebut. "Saya jadi kader Demokrat sejak tahun 2005 saat kongres pertama di Bali," terangnya.
Dengan dirinya yang tidak diakomodir sebagai DCS, Carrel menyatakan partai pemenang pemilu tahun 2009 lalu itu memang menginginkan dirinya untuk mundur. Pengacara Anas Urbaningrum itu mengaku telah mengkomunikasikan pengunduran dirinya kepada beberapa petinggi PD.
"Yang saya tahu di PD itu tidak ada tradisi mundur pakai surat tuh, tapi saya sudah meberitau secara lisan dan tulisan via SMS ke beberapa petinggi PD," tutur Carrel.
Carrel diketahui pindah ke Partai Hanura. Dia menilai partai yang dipimpin Wiranto tersebut adalah partai bersih yang bebas dari kader korupsi. "Pindah atau hijrah itu kan faktor jodoh, ya mungkin emang jodohnya saya di Hanura," tandasnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gamawan Sindir Pejabat Daerah Bergaya Hidup Mewah
Redaktur : Tim Redaksi