jpnn.com, MEDAN - Jelang menghadapi Bhayangkara FC, skuat PSMS Medan kembali mejalani sesi latihan di Stadion Teladan, Senin (30/7) sore.
Pemain anyar PSMS Medan Shohei Matsunaga juga sudah bergabung dengan rekannya. Hanya, ada yang berbeda dalam sesi latihan tersebut.
BACA JUGA: Persib Bandung Menang Dramatis atas PS Tira
Pasalnya, wajah Wilfried Yessoh masih terlihat bersama tim, padahal pemain asal Pantai Gading itu sudah didepak sebelum lawan Bali United, Sabtu (28/7).
Pelatih PSMS, Peter Butler menjelaskan keberadaan Yessoh di tim hanya sekadar ikut latihan menjaga kebugaran.
BACA JUGA: PSIS vs PSM: Misi Balas Dendam Mahesa Jenar
Apalagi, sejatinya dari sisi administrasi dan pemutusan hubungan kerja atau kontrak belum sepenuhnya diselesaikan manajemen PSMS.
Jadi secara lisan dia sudah tidak menjadi bagian pemain PSMS, secara administrasi label pemain PSMS masih berhak disandangnya.
BACA JUGA: Gomez: Komdis Beri Sanksi Cuma Modal Tayangan Video
“Yessoh masih ikut latihan, karena dia masih ada kontrak di PSMS. Kita hormati itu. Saya tidak ada masalah sama Yessoh, kalau dia mau ikut latihan sama kita. Tapi, bagi saya lebih penting mempersiapkan tim dengan pemain yang avalaible untuk lawan Bhayangkara FC,” ujarnya, usai memimpin timnya latihan.
Sebagai pelatih, lanjut Butler dia sudah mengevaluasi hingga keluar putusan mendepak sang pemain yang sempat ngambek dan menolak pemain lawan Bali United ini. Tapi secara administrasi jelas bukan urusan Butler.
“Saya tak putus kontraknya, saya pelatih saya, saya bikin keputusan. Administrasi itu urusan Sekum dan CEO yang bertanggung jawab. Saya mengevaluasi saja. Yessoh tidak bisa tetap di sini. Karena dia baru cetak tiga gol.
“Tidak ada impact (buat tim). Dan kita harus ganti situasi dan coret pemain. Saya kasih evaluasi dan keputusan, tapi manajemen harus menyelesaikan administrasinya. Ada tiga pemain asing saja (Non-Asia), sayangnya Yessoh harus keluar,” ungkapnya.
Sementara untuk dua pemain lokal yang undur diri, Amarzukih dan Jajang Sukmara, Bulter memahami keputusan keduanya.
“Amarzuki mau main di divisi I. Karena tak ada peluang main (di PSMS). Jajang (Sukmara), dia bicara saya setelah game (lawan Bali United), ada rencana lain mungkin mau pindah klub. Mungkin dia tahu di posisi dia (wingback) ada Gusti (Sandria), Firza (Andika). Gusti bikin impact pada kedua lawan Bali United,” tuturnya.
Nah, soal rekrutmen atau pencoretan pemain lokal, Butler belum membuat keputusan. “Saya tidak mau hancur pemain muda, atau pemain yang mau bantu PSMS. Ngapain kita bawa pemain yang mahal tapi tak lebih baik (dari pemain PSMS). Mungkin (ada yang akan didatangkan pemain lokal),” ungkapnya.
Eks pelatih Persipura ini kembali menyinggung soal bagaimana perekrutan pemain PSMS sejak putaran I yang disebutnya hancur. “Kenapa tim bikin banyak deal. Saya mau siatuasi jelas, sangat jelas, kita harus jujur. Kerja harus jujur,” pungkasnya. (nin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mauricio Leal Ogah hanya Jadi Penonton di Laga Derbi Mahakam
Redaktur & Reporter : Budi