Diculik Ibu Kandung, Pulang Sudah jadi Mayat

Rabu, 04 Januari 2012 – 06:26 WIB

BOGOR – Retaknya hubungan rumah tangga antara Herri Herman (38) dengan istrinya, Lilis Suryani (28) berakhir pilu. Sang anak, Muhamad Ikbal yang diculik oleh ibu kandungnya (lilis, red) Jumat(16/12/2011), pulang tak bernyawa.

Retaknya hubungan suami istri yang tinggal  Kampung Ciparengga, RT7/5, Desa Cimandala, Kecamatan Sukaraja,   bermula dari sosok orang ketiga yang diketahui bernama Parno (50). Pada pertengahan 2010,  Lilis dibawa Parno ke Slawi, Kebuapten Tegal, Jawa Tengah.

Sedangkan ketiga anaknya Siti Herlina(12), Muhammad Ikbal(6) dan Indri(2) tinggal bersama sang ayah dan sang nenek, Umi Inah(55). “Selama setahun belakangan ini, saya udah keluarin semua harta untuk mencari dimana keberadaan istri. Tapi enggak ketemu-ketemu juga. Sampai saya sewa orang pintar buat nemuin dimana istri saya itu,” ungkap Heri kepada Radar Bogor (JPNN Group).

Lilis yang kangen dengan ketiga buah hatinya tersebut, diam-diam menculik ketiga anaknya dari sekolah. Heri yang menunggu ketiga anaknya yang tak kunjung datang hingga pukul 15:00 panik. Pria berperawakan kurus sedang itu langsung shock mendengar keterangan beberapa warga sekitar yang mengatakan bahwa istrinya telah mengambil ketiga anak kesayanganya itu di sekolah. “Saya enggak tahu lagi harus berbuat apa. Saya udah enggak punya apa-apa lagi. Mau nyari pakai uang darimana lagi, harta udah kekuras semua,” ungkap pria yang bekerja sebagai buruh PT. Missin Keramik Cimandala itu.

Panik dan khawatir, Heri kemudian melapor kepada aparat wilayah setempat, mulai dari RT, RW sampai kelurahan. Tiga minggu berlalu tanpa kabar apapun, tiba-tiba ia dikejutkan dengan kedatangan mayat anaknya yang kedua yakni Muhammad Ikbal, kemarin. Bocah yang baru duduk di bangku taman kanak-kanak itu pulang bersama Ibu dan dua saudara kandungnya dalam kondisi tak bernyawa.

Lilis dan ketiga anaknya diantar pulang ke rumah suaminya oleh empat orang laki-laki masing-masing Tasuki(35), Nuridin(30), Suharjo(45) dan Narjo(50), dengan menggunakan Mobil Toyota Mavex dengan nopol R 8800 QW, sekitar pukul 19:00, kemarin.

Kedatangan Lilis dan ketiga anak kandungnya itu disambut dengan isak tangis sang suami, para saudara dan kerabat dekat. Pasalnya, Ikbal pulang dalam kondisi tak bernyawa. Meninggalnya Ikbal membuat pihak keluarga kemudian melapor kepada aparat kepolisian.

Unit Reskrim Polsek Sukaraja dan Tim Forensik Polres Bogor yang datang ke lokasi langsung melakukan identifikasi terhadap mayat Ikbal. Sedangkan, keempat pria yang mengantarkan Lilis dan ketiga anak kandungnya ditahan  aparat kepolisian dan warga setempat untuk dimintai keterangan.

Berdasarkan identifikasi yang dilakukan terhadap jenazah Ikbal, polisi tidak menemukan tanda-tanda adanya penganiayaan. “Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap jenazah, kita tidak menemukan adanya tanda-tanda penganiayaan ataupun tindak kriminalitas. Informasi yang kami himpun, korban meninggal karena penyakit step (gangguan saraf, red) yang cukup lama didera,” ungkap Kapolsek Sukaraja Kompol Ipik Kusmaya kepada Radar Bogor, kemarin.

Mengenai kematian anak keduanya ini, Heri mengaku masih mencoba mengiklaskan. Kondisi ini membuat pihak kepolisian tidak jadi menggelar otopsi terhadap jenazah Ikbal. “Kalau kematian Ikbal, saya masih bisa menerima. Tapi, saya enggak rela dan menuntut Si Parno yang telah membuat keluarga saya rusak,” ungkap Heri didepan polisi.

Berbeda dengan Heri, sang nenek, Umi Inah menuntut agar polisi memperkarakan kematian cucu keduanya itu. “Saya enggak ridho cucu saya pulang dalam kondisi mati seperti ini. Pak polisi tolong Parno ditangkap,” ungkapnya. (yos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketangkap Mencuri, Dua Bersaudara Nyaris Dimassa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler