Didampingi Mbak Yenny Wahid, Kepala BP2MI Resmikan Masjid dan Aula Abdurrahman Wahid

Senin, 01 Februari 2021 – 11:16 WIB
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani didampingi Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Mbak Yenny Wahid usai meresmikan bangunan Masjid dan Aula KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Kantor BP2MI, Jakarta, Minggu (31/1/2021). Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani meresmikan bangunan Masjid dan Aula KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Peresmian dua bangunan yang terletak di dalam kantor BP2MI ini, disaksikan langsung oleh putri Gus Dur, Mbak Yenny Wahid dan Ketua PBNU KH Zulfa Mustofa.

BACA JUGA: BP2MI Memfasilitasi Pemulangan Jenazah PMI Afriani dari Arab Saudi

“Alhamdulillah atas persetujuan keluarga KH Abdurrahman Wahid hari ini diwakili oleh mbak Yenny bahkan hadir juga Kiai PBNU menyetujui, mengizinkan penggunaan nama KH Abdurrahman Wahid seorang tokoh bangsa,” kata Benny saat sambutan pada acara peremsian Aula dan Masjid di Aula KH Abdurrahman Wahid di Jakarta, Minggu (31/1/2021).

Menurut Benny, Gus Dus memiliki keterkaitan besar dengan lembaganya. Sebab, Presiden ke-4 RI ini selalu menunjukkan kepeduliannya terhadap para pekerja migran Indonesia (PMI).

BACA JUGA: Benny Rhamdani Siap Mundur dari Jabatan Kepala BP2MI jika Tidak Berjalan

Dia pun selalu mengingat ucapan Gus Dur yang menyebut perlindungan PMI tidak cukup hanya retorika semata.

“Selama aktivitas kehidupan beliau, baik sebelum jadi presiden bahkan setelah jadi presiden beliau punya kepedulian besar TKI saat itu yang disebut pekerja migran Indonesia (PMI)," katanya.

BACA JUGA: Aldi Taher Ajak Bangun Masjid Sambil Nyinyir, Papham: Ada Cara yang Lebih Bijak & Santun

“Beliau mengajarkan kepada kita semua jajaran BP2MI untuk senantiasa mengingat dan membenarkan kata-kata Gus Dur yang berikan pembelajaran dan perlindungan pekerja migran Indonesia bahwa 'perlindungan tidak cukup hanya retorika. Hal yang paling penting adalah tindakan," sambungnya.

Benny kembali mengenang jasa Gus Dur ini demi membela PMI. Salah satunya dalam membebaskan TKI asal Bangkalan Madura, Siti Zainah, dari hukuman mati beberapa tahun lalu.

“Sejarah mencatat langkah konkret yang dilakukan Gus Dur, di antaranya ketika nasib Siti Zainah seorang TKI asal Bangkalan, Madura yang terancam hukuman mati, Gus Dur langsung berdiplomasi dengan raja Arab. Hasil diplomasinya bukan hanya pengaruh sangat kuat tapi juga karena ketulusan Gus Dur untuk bela PMI kemudian langkah diplomasi itu berhasil loloskan PMI dari hukuman mati," Sebut Benny.

Selain itu, Benny tak pernah melupakan momen di mana rumah Gus Dur selalu terbuka untuk tempat mengadu para PMI. Hal inilah yang menginspirasi lembaganya untuk menyematkan nama Gus Dur pada dua bangunan penting di kantornya.

“Sejarah ingatkan kita bagaimana rumah Gus Dur selalu terbuka, kepada mereka hadapi permasalahan kehidupan ekonomi, sosial, ekonomi, politik tetapi juga terbuka bagi TKI," ucapnya.

“Bahkan pernah ada 100 orang TKI atau PMO korban deportan dari Malaysia yang dipulangkan tanpa digaji setelah kerja bulan-bulan, ditampung di (Indonesia) pada tahun 2005. Setelah diplomasi dengan wakil PM Malaysia. Itu lah Gus Dur sesungguhnya," katanya.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler