jpnn.com, PEKALONGAN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyapa puluhan ribu petani, penyuluh, dan Babinsa se-Jawa Tengah.
Jokowi mengajak petani tingkatkan produksi pangan sehingga mampu mendongkrak kesejahteraan petani.
BACA JUGA: Apel Siaga Penyuluh Pertanian di Sumatera Barat Dihadiri Ribuan Orang
“Dunia sekarang ini sedang krisis pangan, karena pandemi belum selesai, memperbaiki ekonomi belum selesai, sudah masuk perubahan iklim sehingga ada gelombang panas yang panjang, menyebabkan banyak gagal panen di semua negara dan sekarang ini terjadi krisis pangan, harga pangan naik,” kata Jokowi di Alun-Alun Kajen, Pekalongan.
Tidak hanya itu, Jokowi mengatakan ketegangan politik antara Rusia dan Ukraina juga berdampak pada petani, karena bahan baku industri pupuk di Indonesia berasal dari negara tersebut. Kendala ini menjadikan harga pupuk meningkat.
BACA JUGA: Petani dan Penyuluh Siap Tingkatkan Produksi di Musim Rendeng 2024
“Akan tetapi, akhir 2023 dan awal 2024 Menteri Pertanian akan pantau terus agar tidak ada masalah di lapangan. Subsidi pupuknya akan saya tambah karena supply pupuknya juga ada. Berapa? Sebentar saya akan umumkan, tunggu saya ketemu Menteri Keuangan, ya,” kata Jokowi.
Pada kesempatan yang sama, Mentan Amran mengatakan produksi pangan dalam setahun terakhir menghadapi tantangan besar, seperti perubahan iklim, sehingga Kementerian Pertanian bersinergi dengan berbagai pihak berupaya meningkatkan pertanaman guna mencapai target produksi yang sudah ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.
BACA JUGA: Sepatu Ganjar di Debat Capres Jadi Sorotan, Karya Anak Muda, Bermakna Filosofis
“Kami laporkan, pak presiden, dulu produksi pangan kita 34 juta ton menurun menjadi 30 juta ton sehingga kita harus impor, ini kami harus kembalikan produksinya, terlebih kami sudah keliling selama 40 hari, Jawa Tengah menjadi provinsi kesepuluh yang kami datangi untuk mengecek dan diskusi dengan petani terkait kendala peningkatan produksi pangan,” kata Mentan Amran.
Lebih lanjut, Amran menyebut kendala pertama bagi para petani dalam peningkatan produksi pangan adalah volume pupuk, kedua, petani yang tanam 2 kali hanya boleh ambil pupuk 1 kali, dan ketiga, benih unggul serta mesin alat pertanian yang sudah lama sehingga kurang produktif.
“Kami sudah ketemu penyuluh. Penyuluh kami ada sebanyak 20 ribu, Babinsa 70 ribu, keluhannya satu lagi Pak yakni kalo bisa BOP penyuluh dinaikkan dan atas perintah bapak presiden, BOP sekarang sudah dinaikkan,” ujar Amran.
Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Nana Sudjana melaporkan bahwa kegiatan pembinaan penyuluh pertanian dan petani di Provinsi Jateng ini dihadiri kurang lebih 25.000 orang, yang terdiri dari penyuluh pertanian, petani, Babinsa, distributor pupuk di wilayah Jawa Tengah.
“Kita harapkan tentunya terkait dalam bidang pertanian, penyuluh dan petani bersinergi dengan Babinsa akan menjadikan sektor pertanian makin maju dan kita harapkan kedepan kita mampu meningkatkan produksi di Jawa Tengah dan InsyaAllah akan mensejahterakan masyarakat,” kata Nana. (rhs/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Stafsus Presiden Jokowi: Jangan Lupa Pilih Pak Ganjar, Ya
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti