Seorang pria dihukum denda puluhan juta karena membuang ratusan kilogram daging bebek di taman Adelaide yang dikenal dengan bebek-bebeknya.
Pengadilan Lingkungan, Sumber Daya, dan Pembangunan telah menjatuhkan denda sebesar  $ 5.600 atau sekitar Rp 60 juta kepada pria bernama Huaqi Li atas empat dakwaan menggunakan sebuah kendaraan untuk membuang sampah.
BACA JUGA: Kesempatan Menjadi Pendamping Pengajar Bahasa Indonesia di Australia
Huaqi Li juga diwajibkan membayar biaya penuntutan Dewan Kota Adelaide sebesar $ 900 (Rp9,6 juta) dan $ 640 (Rp680 juta) pada pungutan korban kejahatan.
Seorang hakim menemukan Huaqi Li, yang memiliki toko takeaway bernama Jue Wei menjual leher bebek rebus di kota pecinan, Adelaide, membuang empat drum 50 liter berisi potongan daging bebek di tempat sampah umum di Himeji Gardens pada bulan September dan Oktober tahun lalu.
BACA JUGA: Petani Australia Tidak Sengaja Menembak Mati Karena Menginjak Terong
Taman Himeji bergaya Jepang, di South Terrace, dipenuhi dengan ikan, bebek, dan kura-kura. Photo: Bebek di Himeji Gardens Adelaide. Taman Himeji bergaya Jepang, di South Terrace, dipenuhi dengan ikan, bebek, dan kura-kura. (ABC Open: Rio Jones)
BACA JUGA: Pesawat TigerAir Australia Terkena Sambaran Petir
Staf dewan kota memasang kamera CCTV setelah laporan sejumlah besar unggas dibuang di tempat sampah milik kebun tersebut.
Pada empat tanggal terpisah, rekaman kamera keamanan menunjukkan mobil station wagon Holden berwarna hitam dengan nomor parkir terdaftar atas nama Li di South Terrace di sebelah tempat sampah.
Seorang pria dan seorang wanita kemudian keluar dari mobil, mendekati tempat sampah, mengosongkan bak besar ke dalam tong dan menutupinya dengan plastik biru.
Tempat sampah itu memiliki papan peringatan bertuliskan: "Tempat sampah ini hanya untuk pengguna di area publik ini. Bukan untuk pembuangan limbah rumah tangga atau bisnis."
Li terdaftar di dewan kota sebagai pemilik bisnis Jue Wei, yang hanya menampilkan papan nama China.Menyesali perbuatannya
Pada satu sidang awal bulan ini, Huaqi Li mengklaim unggas-unggas itu berasal dari sebuah pesta yang merayakan kelulusannya dari Magister Akuntansi dan Keuangan dari Universitas Adelaide.
Pada sidang kedua, dia mengatakan bahwa dia meminjamkan mobil kepada seorang teman untuk berkeliling Australia.
Hakim Susanne Cole menolak alasan Li.
"Semua pelanggaran melibatkan penggunaan fasilitas dewan kota untuk membuang limbah makanan dalam jumlah besar tanpa biaya kepada orang atau badan yang menghasilkan limbah itu," tulis Hakim Cole dalam keputusannya. Photo: Potongan daging bebek yang dibuang di tong sampah di Adelaide. (Supplied: Dewan Kota Adelaide)
"Ini adalah pengalihan tanggung jawab yang tidak dapat diterima atas biaya dari orang atau badan yang memiliki manfaat dari proses apa pun yang menghasilkan limbah bagi para pensiunan dewan.
"Selain itu, pembuangan potongan-potongan unggas di taman sampah memiliki potensi menciptakan kondisi yang tidak menyenangkan bagi pengguna Taman Himeji."
Hukuman maksimum yang bisa diterima Huaqi Li adalah denda $ 120.000 atau Rp1,2 miliar hingga dua tahun penjara.
Dia mengatakan kepada pengadilan bahwa dia bermaksud untuk kembali ke China setelah pengadilan dijatuhkan.
Huaqi Li tidak bisa dihubungi untuk dimintai keterangan.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Donald Trump Mengundang Vladimir Putin ke Amerika Serikat