Gedung Putih mengatakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengundang Presiden Rusia, Vladimir Putin ke Washington DC, Amerika Serikat.

Presiden Trump telah meminta penasehat keamanan nasionalnya, John Bolton, untuk mengundang Presiden Putin akhir tahun 2018.

BACA JUGA: Asap Panggang Daging Berlebihan Warga Tasmania Bisa Didenda

"Presiden Trump meminta @Ambjohnbolton untuk mengundang Presiden Putin ke Washington di musim gugur dan pembicaraannya sudah berlangsung," kata juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders di akun Twitter pribadinya. Photo: Presiden Trump mendapat kritikan atas pertemuannya dengan Presiden Putin di Helsinki. (News Video)

BACA JUGA: Seekor Koala Tersangkut Di Pagar Di Adelaide

Direktur Intelijen Nasional AS, Dan Coats, adalah salah satu orang yang terkejut dengan kabar Presiden Putin diundang ke Gedung Putih.

Di Forum Keamanan Aspen yang digelar di Colorado, acara dimana Dan Coats menjadi pembicara, seorang moderator menjadikannya sebuah percakapan untuk mendeskripsikan undangan tersebut.

BACA JUGA: Lansia di Pedalaman Australia Tetap Aktif Walau Berusia 100 Tahunan

"Katakan lagi," kata Dan sambil memegang telinganya.

Ia kemudian mengambil nafas dalam-dalam dan melanjutkan, "baiklah".

Lalu ia tersenyum dan mengatakan, "ini akan menjadi istimewa." Photo: Presiden Putin mengaku ia ingin Presiden Trump memenangi pilpres agar hubungan kedua negara kembali normal. (News Video)

Senat dari Partai Demokrat, Chuck Schumer mengatakan Presiden Trump tidak seharusnya bertemu secara pribadi dengan Putin sampai warga Amerika mengetahui apa yang terjadi pada pertemuan pertama mereka di Helsinki awal pekan ini.

"Sampai kita tahu apa yang terjadi pada pertemuan selama dua jam di Helsinki, Presiden Trump seharusnya tidak lagi berinteraksi secara perorangan dengan Putin. Di Amerika Serikat, di Rusia, atau di mana pun," kata Senator Schumer dalam sebuah pernyataan.

Baik Presiden Trump dan Presiden Putin mengaku pertemuan mereka di Helsinki sebagai sebuah kesuksesan.

Tetapi Presiden Trump telah mendapatkan reaksi keras di negaranya, karena sejumlah komentar yang ia buat setelah pertemuan dengan Presiden Putin, termasuk dukungan nyata Presiden Putin atas penilaian lembaga intelijen AS soal campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS di tahun 2016.

Artikel ini disadur dari laporan berbahasa Inggris yang selengkapnya bisa dibaca disini.

BACA ARTIKEL LAINNYA... PM Turnbull Desak Paus Berhentikan Uskup Adelaide Kardinal Wilson

Berita Terkait