Diduga Aniaya Balita 14 Bulan, Babysitter Dipolisikan

Rabu, 03 September 2014 – 07:34 WIB
BARANG BUKTI: Rekaman CCTV yang menunjukkan dugaan penganiayaan bayi. Foto: Agung Maryana/Jawa Pos

jpnn.com - JAKPUS – Hati-hati memilih tempat penitipan anak (baby daycare). Sebab, kasus kekerasan terhadap anak bisa terjadi di tempat tersebut. Seorang balita berusia 14 bulan menjadi korban penganiayaan babysitter. Ironisnya, perbuatan biadab tersebut terjadi di Baby Daycare Pertamina.

Lisa, 30, Selasa (2/9) datang ke Mapolres Metro Jakarta Pusat. Dia melapor sambil menggendong RAN, putranya yang menjadi korban penganiayaan di Baby Daycare Pertamina.

BACA JUGA: Sebelum Dibawa Polisi, Glembo Beli Sepatu Baru

’’Saya ke sini untuk mencari keadilan. Anak saya diperlakukan tidak sewajarnya, anak saya dianiaya,’’ ucapnya kepada Jawa Pos sebelum masuk ke ruang Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Metro Jakarta Pusat, Senen, Jakarta Pusat.

Dia menuturkan, RAN dititipkan di Baby Daycare Pertamina sejak Januari lalu. Lisa yang juga tercatat sebagai karyawati Pertamina tersebut memanfaatkan fasilitas penitipan anak yang disediakan perusahaannya. Dia dan suami sama-sama bekerja. Biasanya, sang buah hati dititipkan di baby daycare pukul 07.00 dan dijemput sekitar pukul 17.00.

BACA JUGA: ABG Penipu Menteri Belum Punya KTP, Tak Miliki Rekening

Keduanya memercayakan anak di Baby Daycare Pertamina. Sebab, tempat tersebut menyediakan tiga suster untuk mengasuh sembilan anak. Dia berharap anaknya mendapatkan perhatian dari para pengasuh. Selain itu, tempat penitipan anak tersebut masih berada satu kompleks dengan kantor Lisa.

Namun, Jumat lalu (29/8) kepercayaannya berubah menjadi kecurigaan. Warga Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, itu datang ke Baby Daycare Pertamina sekitar pukul 14.00. Saat itulah Lisa melihat lebam di pipi anaknya. Suster penjaga mengatakan bahwa luka lebam tersebut muncul karena RAN terbentur kereta di ruang bermain.

BACA JUGA: Polisi Buru Pembunuh PSK Terlaris yang Tewas Terjerat Bra

Namun, dia tidak percaya. ’’Logikanya, kalau luka tersebut karena jatuh atau kena benturan benda, memarnya tidak akan menyerupai tangan atau pukulan benda,’’ tuturnya.

Lantas, Lisa melapor kepada dokter penanggung jawab Baby Daycare Pertamina. Namun, dia kembali mendapatkan jawaban yang tidak memuaskan. ’’Dokter juga bilang anak saya terbentur kereta,’’ katanya.

Lisa tidak menyerah. Dia menghubungi petugas keamanan baby daycare. Dia juga meminta copy rekaman CCTV pukul 08.00 sampai 13.00. Diduga penganiayan terjadi antara jam-jam itu. Sebab, anaknya menderita luka lebam sekitar pukul 14.00. Untungnya, petugas keamanan mau memberikan video rekaman tersebut. Saat itu dia mengetahui perbuatan para suster kepada anaknya.

Jawa Pos kemarin juga mendapatkan salinan rekaman CCTV tersebut. Tampak beberapa adegan kekerasan yang dilakukan seorang suster terhadap RAN. Misalnya, RAN hanya digendong dengan satu tangan. Ada juga adegan saat sang balita tersebut diletakkan pada mainan ayunan. Lalu, seorang suster mengayun-ayunkan RAN dengan keras hingga terjungkir ke belakang. Sepanjang rekaman diputar, tidak tampak suster yang menyuapi anaknya.

Melihat rekaman itu, Lisa sontak emosional. ’’Tiga bulan terakhir, pertumbuhan anak saya mengalami keterlambatan. Mungkin karena tidak diberi makan yang layak selama berada di Baby Daycare Pertamina,’’ ungkapnya kesal.

Sementara itu, peristiwa yang dialami RAN dilaporkan kepada polisi. Sesuai surat bernomor polisi 1172/K/IX/2014/Restro Jakpus, pihak terlapor adalah penanggung jawab Baby DaycarePertamina. Tuduhannya adalah pelanggaran UU Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.

’’Semoga polisi segera merespons agar kejadian tersebut tidak menimpa anak-anak lain yang berada di tempat penitipan anak,’’ katanya. (agu/co2/oni/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PSK Terlaris yang Tewas Terjerat Bra Itu Bernama Kristin Handayani


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler