Diduga Belum Bebas Penyakit, Meranti Larang Warganya Konsumsi Daging asal Malaysia

Sabtu, 13 Juni 2015 – 20:45 WIB

jpnn.com - MERANTI - Pemerintah Kabupaten Meranti menjelang bulan suci Ramadan sudah mewanti-wanti masyarakatnya untuk tidak mengkonsumsi daging sapi asal Malaysia. 

Alasannya, daging yang sengaja diimpor pihak tertentu dari Malaysia dikhawatirkan belum bebas penyakit mulut dan kuku. Sehingga sangat berbahaya untuk dikonsumsi.

BACA JUGA: Parkir Motor di Tepi Pelabuhan, Nikmati Pemandangan, Eh.. Anak Tarik Gas, Akhirnya...

"Yang jelas kami melarang masuknya daging-daging asal Malaysia ini. Kami harap masyarakat bisa peka dan melaporkan ke kita jika menemukan daging ilegal ini," Kepala Wilayah Kerja Selatpanjang, Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru, Andry Pandu Lathans, Jumat (12/6).

Meski begitu, dokter muda berkepala plontos itu menjamin stok daging sapi untuk kebutuhan masyarakat menjelang masuknya Ramadan dan Idul Fitri dalam kondisi aman. 

BACA JUGA: Hadeuh... Ditugasin Jaga Keamanan malah Mengamankan Aset Perusahaan

Karena sebagai solusinya, sapi-sapi hidup didatangkan dari kabupaten/kota terdekat untuk kebutuhan daging di Meranti.

"Seperti dari Siak Indrapura. Sapi-sapi ini kita jamin aman untuk dikonsumsi. Karena dilaporkan, dan kita cek kesehatannya sebelum dipotong dan dipasarkan," ujarnya.

BACA JUGA: Batu Bacan Berlafadz Allah dan Muhammad Ditawar Rp 80 Juta

Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Kepulauan Meranti, Harmunis Alfa, menuturkan memang masyarakat di Selatpanjang lebih memilih daging asal Malaysia karena lebih murah dibandingkan daging sapi segar yang diambil dari pedagang lokal. 

"Jika harga daging sapi segar berkisar antara Rp 120 ribu hingga Rp 130 ribu perkilogram, daging asal Malaysia jauh lebih murah. Yakni Rp 80 ribu hingga Rp 90 ribu saja perkilonya," ucapnya.

Laki-laki yang juga berprofesi sebagai penjual daging sapi segar di Pasar Tanjungharapan Selatpanjang itu, menambahkan larangan dari pihak Karantina Hewan itu cukup menguntungkan para pedagang daging dan juga peternak sapi lokal.

"Jika daging sapi asal Malaysia ini dibolehkan maka hanya importir saja yang diuntungkan. Pedagang lokal dan peternak tidak akan untung banyak," tutur Harmunis. (amn/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu dan Anak Sekarat Ditusuk Tetangga dengan Pisau yang Memiliki Gaib


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler