BACA JUGA: Sebulan, Empat ABG Dicabuli
Untung, sebelum penculik membawanya kabur lebih jauh, wartawan JPNN berhasil menemukan dan membawanya pulang ke kontrakan di kawasan Kebun Jeruk, Jakarta BaratSelasa hari ini (24/8), proses pemeriksaan dilanjutkan di Polres OKU, setelah sebelumnya diperiksa di Polsek Pasar Kemis, Tangerang
BACA JUGA: Gaji Tak Dibayar, Malah Disetrika
Koordinasi lintas jaringan polisi itu diminta segera dilakukan guna menangkap pelakuBACA JUGA: Polres Langsa Tingkatkan Pengamanan
Korban diduga kena hipnotis via ponsel, setelah diperdaya oleh pelaku.Peristiwa pelepasan penculikan itu dilakukan pada Jumat (20/8), setelah empat hari siswi tersebut disembunyikan oleh pelaku di kontrakan saudara perempuannya, Ida, di TangerangKemudian, pada 21 Agustus, Nelli dibawa pulang oleh keluarga ke kampung halamanOrang tua keluarga korban sudah mencari ke mana-mana dan sudah lapor polisi tentang kehilanganSebelum ditemukan, ibunda korban, Nurjanah (50), beberapa kali pingsan karena menanti anaknya yang hilang tanpa jejakKeluarga dan warga sekampung dibantu Polsek dan Kades Desa Penyandingan, Resman, sudah menyebar informasi anak hilangBahkan sudah disiarkan di radio dan minta bantuan 10 dukunNamun, upaya itu belum membuahkan hasil.
Wartawan JPNN, mendapat informasi berupa telepon tentang keberadaan Nelli di Kecamatan Pasar Kemis, TangerangProses pembebasan berlangsung tegangHampir dua jam terjadi adu mulut dengan IdaAkhirnya Nelli bisa dibebaskanIming-iming berupa HP dan cincin emas dikembalikan kepada Ida, saudara perempuan Don (sang penculik)Sementara, Don, pria beristeri dan beranak tiga itu bersembunyi.
Informasi yang berhasil dihimpun wartawan JPNN, berasal dari Asriadi dan Masyito, kakak korban yang ditelepon oleh seseorang pemilik warung manisan di TangerangPemilik warung itu bernama RudiCeritanya, setelah tiga hari di sekap, pelaku meminta Nelli membeli obat sakit perut ke warungSaat di warung itulah, Nelli minta bantuan sang pemilik warung untuk memberitahu keluarganya bahwa dia sedang diculikNelli pun tidak mengetahui di mana dia berada saat ituNelli dibantu Rudi untuk menghubungi keluargaKarena keberadaan keluarga jauh di Baturaja, Sumatera Selatan, maka keluarga menelpon wartawan Sumatera Ekspres/JPNN Grup (Agus Srimudin)Saat itu pula dua wartawan JPNN (Agus Srimudin dan Widisandika) meluncur ke lokasi di Pasar Kemis, TangerangProses pembebasan berlangsung dramatis dan menegangkan.
“Kalau kakak gak cepat ke sini (TKP)Aku gak tahu, mungkin gak akan ketemu keluarga lagiAku disuruh rebonding (luruskan rambut) atau pakai jilbab, supaya keluarga tidak mengenali lagi,” kata Nelli, saat makan sahur di kediaman wartawan JPNN di Jakarta.
Kondisi Nelli sudah lebih tenang saat berada di Jakarta bersama keluarga wartawan JPNNSangat berbeda saat berada di lokasi penyekapanNelli tampak lusuh, tak terawat, matanya sembab, tangannya gemetaran, selalu menangis dan minta pulang, ingin ketemu ibunya, bahkan dia ingin bunuh diri minta ditabrak mobil.(gus/wdi/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rampok Bersenpi Beraksi di Rumah Mewah
Redaktur : Tim Redaksi