jpnn.com - LINGGA - Sepuluh hari sudah hilangnya Putri, 8, warga kampung Dapur Arang, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau. Sejak dikabarkan hilang disungai Setajam, Sabtu (9/5) lalu, pencarian korban keganasan buaya di Pulau Lingga ini akhirnya dihentikan. Meski telah berusaha semaksimal mungkin, pencarian siang dan malam menyusuri sungai jasad Putri tak juga ditemukan, Selasa (19/5).
Ahadun, Kepala Desa Kelumu, sepuluh hari terakhir, warga desa bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kepolisian dan TNI, terus melakukan pencarian. Sudut dan lubuk sungai Setajam, telah disisir, namun tidak juga membuahkan hasil. Ia mengatakan, pencarian dihentikan setelah pihak keluarga pasrah.
BACA JUGA: Kota Pintar Ini Tebar Puluhan CCTV Awasi Kemacetan dan Kejahatan Jalanan
"Pihak keluarga sudah pasrah dan mengikhlaskan Putri. Kami beserta keamanan sudah berusaha maksimal untuk mencari korban," ungkap Ahadun.
Selain pencarian dengan menyisir sudut sungai, pencarian Putri, anak perempuan Jakfar dan In ditambahkan Ahadun juga melibatkan pawang buaya. Namun begitu, tidak ada juga tanda-tanda mengenai keberadaan korban.
BACA JUGA: Duh... Gaji Tak Cukup untuk Poya-poya Sopir Ambulance Edarkan Sabu
"Kami juga sudah sisir seluruh badan sungai dari Desa Kelumu sampai ke hilir menuju laut. Disekitar rawa juga kami cari, namun tidak ada tanda-tanda yang mengarah keberadaan korban," tuturnya.
Ahadun menambahkan, usaha yang telah mereka lakukan, membuat pihak keluraga Putri sendiri akhirnya mengikhlaskan kepergian putri. Dikatakannya, keluarga Putri sudah pasrah dan menyerahkan sermuanya kepada yang maha kuasa, atas kejadian yang menimpa mereka.
BACA JUGA: Pembalak Liar Ini Kabur Tinggalkan Sepeda Motor dan 54 Batang Kayu Ilegal
"Keluarga sudah pasrah, mereka menerima apa yang sedang terjadi," jelasnya. (cr11/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Erri Yunanto sempat Pamit ke Kakaknya
Redaktur : Tim Redaksi