jpnn.com - PEKANBARU - Seekor gajah Sumatra (elephas maximus sumatranus) binaan Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Kabupaten Pelalawan, Riau, ditemukan mati, Rabu (10/1). Gajah jantan bernama Rahman itu mati diduga karena diracun untuk diambil gadingnya.
"Saat dilakukan tindakan neukropsi oleh tim dokter hewan BBKSDA (Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam) Riau, kematian gajah Rahman diduga karena keracunan," kata Kepala TNTN Heru Sutmantoro saat dikonfirmasi, Kamis (11/1).
BACA JUGA: Gajah Liar Masuk Permukiman Warga di OKI, BKSDA Bergerak Turunkan Tim
Heru menjelaskan bahwa kematian gajah jantan bernama Rahman itu pertama kali diketahui oleh sang Mahout, Jumadi. Saat itu, lanjut dia, Jumadi memanggil gajah Rahman dengan membawakan buah, tetapi tidak ada respons seperti biasanya.
"Setelah didekati, gajah Rahman ditemukan dalam kondisi tergeletak lemas dan gading sebelah kiri sudah terpotong dan hilang," ungkap Heru.
BACA JUGA: Gajah Mati Diduga Diracun, BKSDA Riau Lakukan Investigasi
Kejadian tersebut kemudian segera dilaporkan ke Koordinator Mahout.
Namun, saat ditelusuri, tak ada ditemukan barang -barang yang diduga digunakan oleh pemburu untuk melumpuhkan gajah Rahman.
BACA JUGA: PalmCo-BBKSDA Riau Bersinergi Perkuat Konservasi Gajah Sumatera
Berdasarkan kondisi Rahman, kata dia, diduga kuat gajah berusia 46 tahun tersebut diracun terlebih dahulu sebelum dipotong gadingnya.
Sempat dilakukan upaya penanganan awal sesuai petunjuk dokter hewan BBKSDA Riau dengan memberikan obat pencahar (norit), susu, dan gula cair, menggunakan selang, tetapi gajah Rahman mati sekitar pukul 15.55 WIB.
Pihaknya telah berkoordinasi dan melapor Polsek Ukui, Polres Pelalawan, untuk menelusuri perkara ini.
Belum sampai dua bulan sebelumnya, seekor anak gajah liar dari kantong gajah Tesso Tenggara mati seusai terlilit tali nilon hingga menimbulkan infeksi pada kakinya, Kamis (16/11).
Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau Ujang Holisudin melalui pernyataannya menjelaskan bahwa sebelum mati, gajah tersebut sempat mendapatkan penanganan medis oleh Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) BBKSDA Riau.
Sakitnya anak gajah jantan berusia dua tahun tersebut diketahui usai mendapat laporan dari salah satu karyawan perusahaan konsesi bahwa ada anak gajah yang terpisah dari kelompoknya.
"Tenaga medis dan perawat gajah langsung ke lapangan. Hasil observasi ditemukan lilitan tali nilon pada kaki kanan depan gajah yang diduga sudah lama terpasang sehingga membuat luka sangat dalam hingga menyisakan persendian," terang Ujang. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi