Diduga Over Dosis Pemuda Tewas Mendadak

Kamis, 12 Januari 2012 – 09:50 WIB

BANJAR--Warga penghuni tempat kos di Jalan Dewi Sartika RT 01/08 Lingkungan Parung Lesang, dikejutkan dengan kematian mendadak salah seorang penghuni kos, Rabu (11/1) pagi. Informasi yang berhasil dihimpun Radar (Group JPNN), penghuni kos tersebut bernama Haris (24), warga Dusun Ciwuni RT 007/003 Desa Puncak Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan.

Korban berprofesi sebagai pedagang sayur di Pasar Banjar. Kasus ini kini dalam penyelidikan aparat Kepolisian Sektor Banjar.Jenazah korban kali pertama ditemukan Subhan, rekan korban sesama pedagang di Pasar Banjar. Saat ditemukan, korban sudah terkapar dengan sekujur tubuh memerah dan wajahnya membiru. Selain itu, dari mulutnya keluar darah yang diduga akibat pecah pembuluh darah.

Menurut para tetangga kosnya, korban terakhir kali terlihat pada Selasa (10/1) sore. Saat itu, korban baru pulang dari pasar. Kemarin (11/1) pagi, rekan sesama pedagang di Pasar Banjar merasa heran. Karena korban belum juga terlihat di pasar, padahal hari sudah pagi sekitar pukul 06.00. ”Biasanya sudah stan by di pasar dini hari,” kata Subhan.

Subhan dan dua rekannya kemudian mendatangi tempat kos korban. Saat pintu kos diketuk, tidak ada yang jawaban dari dalam. Tanpa rasa curiga ketiga temannya mengetuk pintu karena tidak ada yang nyahut pintu dibuka. Korban kedapatan lagi tidur tengkurap pas coba dibangunkan tubuhnya sudah mengeras. Saat itu juga temannya langsung melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian.

Yana sebagai bos korban di Pasar Banjar mengaku kehilangan pria yang sering disuruhnya untuk menjaga pasar. Yana terakhir bertemu ketika dirinya menyuruh membereskan dagangannya di pasar pada Selasa sore (10/1). “Saya tidak bertemu lagi setelah itu. Saat itu, kondisinya juga terlihat masih sehat,” terangnya.

Berdasarkan informasi yang bisa dihimpun Radar, korban yang berasal dari Dusun Kalang Anyar, Kabupaten Kuningan itu biasanya tinggal berdua bersama kakaknya Dedi. Saat kejadian kakak korban sedang berada di luar kota. Korban yang dikenal pendiam biasanya sudah bekerja pukul 02.00. Dari beberapa keterangan warga diketahui korban senang mengonsumsi minuman keras.

Plh Kasatreskrim AKP Kosasih menjelaskan hasil pemeriksaan sementara polisi, ditubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan apapun. Belum bisa memastikan over dosis karena korban harus dilakukan otopsi untuk memastikan apa penyebab meninggalnya korban tersebut. saat ini pihak keluarga menolak untuk diotopsi dengan memakai surat pernyataan. Korban hanya dimandikan oleh petugas instalasi yang selanjutnya dibawa keluarganya ke tempat asalnya Kuningan.

“Tidak ada luka akibat kekerasan. Keluarga korban menerimanya sebagai musibah,” terang Kasat kepada Radar. (mg1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilot Lion Air Masih Terperiksa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler