Diduga Overdosis, Mahasiswi Terbujur Kaku di Sofa Kafe

Jumat, 14 Desember 2018 – 21:54 WIB
Jenazah mahasiswi yang meninggal di kafe. Foto: novi haryanto sumeks.co

jpnn.com, PALEMBANG - Pengunjung Kafe Planet Jl Dr M Isa, Kecamatan Ilir Timur (IT) 2, Palembang, Sumsel, mendadak heboh, Kamis (13/12), sekitar pukul 09.30 WIB. 

Pasalnya, seorang cewek bernama Cindi Sandora, 25, ditemukan meregang nyawa di room Jupiter lantai 2.

BACA JUGA: Takut Foto Panas Disebar, Titi Transfer Uang Belasan Juta

Belum diketahui secara pasti penyebab kematian mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta (PTS) tersebut. Sebab, pada tubuh korban tdak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Namun, diduga korban yang merupakan warga Kecamatan Muara Payang, Kabupaten Lahat, mengalami over dosis (OD). Nah, di room tersebut, ditemukan beberapa botol miras. Dari mulut korban juga terlihat berbusa.

BACA JUGA: Diduga Overdosis Miras, Dua Mahasiswa Papua Tewas

“Jenazah korban kami evakuasi ke RS Bhayangkara. Untuk mengetahui penyebab kematian, itu menunggu hasil visum et repertum. Dugaan sementara over dosis,” ujar Kapolsek Ilir Timur (IT) 2, Kompol Milwani melalui Kanit Reskrim Iptu Novel.

Korban pertama kali ditemukan office boy (OB) Cafe Planet bernama Feri (25), warga Jl Dr M Isa yang saat itu hendak membersihkan ruangan.

BACA JUGA: Kasus Perkosaan Mahasiswi UGM Dioper ke Polda Maluku

Dilihatnya dari kaca ruangan istrirahat tersebut, korban sudah terbujur kaku dalam posisi telentang di kursi sofa. Saksi Feri coba membangunkan korban. “Tapi tidak bangun. Saya lihat di mulutnya ada busa. Jadi, saya langsung melaporkan ke bos,” ujar Feri.

Ditambahkannya, malam sebelum ditemukan tewas atau sekitar pukul 03.45 dini hari WIB, lanjutnya, korban memang terlihat tidak sehat. Bahkan, lanjutnya, sempat ngomong tidak enak badan dan ingin istirahat di ruangan tersebut.

“Saat itu saya lihat korban berjalan sempoyongan. Bahkan, hampir saja jatuh. Tapi, dia memang ngomong ingin tidur di ruangan itu. Selama ini, ruangan itu memang dijadikan tempat istirahat para pegawai kafe,” tukasnya.

Sementara, pegawai Cafe Planet lainnya berinisial DA (35), warga Sekip, mengatakan, korban belum sampai setahun bekerja di Cafe Planet. “Sebelum meninggal, korban sempat menemani dua tamu yang datang. Tamunya memang langganan karaoke di sini (Cafe Planet, red),” ujarnya.

Sedangkan teman indekos korban berinisial MY (24), mengatakan korban memang beberapa kali tidak pulang alias menginap di kafe. “Korban ini orang yang ceria,” ucapnya singkat.

Sementara, pemilik Cafe Planet berinisial AC, membenarkan bahwa korban adalah salah satu karyawannya. Namun, dirinya tidak mengetahui penyebab kematian korban.
“Saya hanya sesekali datang ke kafe. Itu pun sebentar saja karena ada manajer yang mengelola,” ujar AC.

Dirinya juga mengaku tidak mengetahui secara pasti apakah korban memang sakti atau tidak. “Saya hanya tahu kalau ruangan itu memang untuk istirahat. Karyawan saya banyak yang menginap karena takut kena begal kalau pulang larut malam,” pungkasnya.

Terpisah, hingga kemarin (13/12) pukul 16.00 WIB, dokter forensik RS Bhayangkara belum melakukan visum et repertum pada korban. “Belum ada surat permintaan. Jadi, belum dilakukan visum,” ujar dokter forensik Kompol Dr Mansuri. (vis/ce1)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tersangka Narkoba Tewas OD Setelah Telan Barang Bukti


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler