TABA PENANJUNG - Diduga tidak kuasa menahan sakit hati karena cintanya kandas setelah diputus sang pacar, seorang ABG Desa Sukarami Kecamatan Pondok Kelapa, Desmiati (14) mengambil jalan pintas. Dia nekat gantung diri di samping rumahnya.
Peristiwa ini terjadi Jumat (1/2) sekitar pukul 11.10 WIB, Desmiati pertama kali ditemukan oleh pihak keluarganya sudah tewas. Seketika kehebohan menyeruak, mengundang berbondong-bondongya warga ke kediaman korban di Desa Sukarami. Polisi juga turun ke lokasi memastikan kejadian tersebut.
Penelusuran Rakyat Bengkulu (Grup JPNN), tidak ada pihak keluarga yang tahu aksi nekat Desmiati. Bahkan saat gantung diri di rumah bagian samping, kakak sulungnya Zul ada di teras rumah, termasuk tetangga juga sedang ramai di bengkel samping rumah korban.
Sekitar pukul 11.30 WIB, adik korban Ramadan (9) pulang dari sekolah, curiga mendapati rumah tertutup dan terkunci dari dalam. Ramadan memilih masuk ke rumah melalui pintu belakang. Betapa kagetnya bocah tersebut ketika masuk langsung dihadapkan pandangan yang tak hanya mengejutkan tetapi juga menakutkan. Ia mendapati kakak perempuannya tergantung di loteng dengan menggunakan tali yang biasa untuk menambatkan kerbau.
Ramadan langsung berteriak memanggil tetangga dan kakaknya yang lain yang sedang mengobrol di teras rumah. Dalam tempo singkat kediaman korban heboh dan ramai oleh warga. Oleh keluarganya tubuh Desmiati langsung diangkat, diturunkan dari jeratan tali kemudian dibawa ke RSUD Benteng Taba Penanjung. Dipastikan Desmiati sudah tak bernyawa.
"Desmiati diduga sudah tewas sekitar pukul 11.20 WIB, sebab pas dibawa pihak keluarga ke rumah sakit, tidak bernyawa lagi. Polsek juga sudah turun ke lokasi melihat fisik korban. Kuat dugaan korban memang sengaja bunuh diri. Ada bekas jeratan di leher korban," ujar Kades Sukarami, Edi Fitrianto.
Suganda ayah korban mengaku tidak tahu menahu masalah anak perempuannya itu. Saat kejadian dia bersama istrinya Wahyuni sedang di ladang. Baru tahu setelah dipanggil oleh pihak keluarga yang meminta agar pulang.
"Kami baru saja pulang, anak saya saat itu baru saja dibawa dari rumah sakit dan tidak benyawa lagi, tidak tahu masalahnya apa," terang Suganda.
Suganda mengaku, selama 1 minggu terakhir Desmiati memang terlihat murung dan banyak diam. Desmiati juga tidak pernah curhat atau saling berbagi cerita dalam keluarga, sehingga tak satupun keluarga tahu apa masalah yang dihadapinya hingga bunuh diri.
"Selama ini belum pernah cerita, anak kami ini terlihat tidak semangat. Kami juga tidak pernah menanyakan masalah yang dialami," ungkapnya.
Hasil penelusuran RB di lapangan, bahwa sebelum gantung diri sekitar pukul 10.20 WIB, nomor HP korban masih aktif dan masih mengirim SMS ke sang kekasih berinisial Bb. Dalam SMS korban tidak menerima cintanya diputus dan tidak suka pacarnya mencari penggantinya. HP itu saat ini sudah diamankan polisi sebagai barang bukti bersama tali menjerat leher korban.
Sumber terpercaya, dalam SMS yang sempat dikirimkan korban ke Bb, awalnya korban mau minum baigon, minum racun rumput dan terakhir gantung diri."Pas terbaca SMS tadi, korban masih terus kirim SMS ke HP cowoknya bernama Bb. Korban sepertinya sedang galau diputus cowoknya. Mungkin karena tidak sanggup dan kuat iman, korban nekat gantung diri," ujar Rz rekan korban.
Sementara Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Asep Teddy Nurrasyah S.Ik melalui Kapolsek Taba Penanjung, Iptu Andi Ali Surya membenarkan kejadian itu. Tetapi saat ini dia masih melakukan pengembangan, terkait motif dan penyebab bunuh diri.
"Kuat dugaan kami memang bunuh diri, dan sekarang tinggal kami mau cari motif dibalik bunuh diri yang dilakukan korban," ujarnya.(rif)
Peristiwa ini terjadi Jumat (1/2) sekitar pukul 11.10 WIB, Desmiati pertama kali ditemukan oleh pihak keluarganya sudah tewas. Seketika kehebohan menyeruak, mengundang berbondong-bondongya warga ke kediaman korban di Desa Sukarami. Polisi juga turun ke lokasi memastikan kejadian tersebut.
Penelusuran Rakyat Bengkulu (Grup JPNN), tidak ada pihak keluarga yang tahu aksi nekat Desmiati. Bahkan saat gantung diri di rumah bagian samping, kakak sulungnya Zul ada di teras rumah, termasuk tetangga juga sedang ramai di bengkel samping rumah korban.
Sekitar pukul 11.30 WIB, adik korban Ramadan (9) pulang dari sekolah, curiga mendapati rumah tertutup dan terkunci dari dalam. Ramadan memilih masuk ke rumah melalui pintu belakang. Betapa kagetnya bocah tersebut ketika masuk langsung dihadapkan pandangan yang tak hanya mengejutkan tetapi juga menakutkan. Ia mendapati kakak perempuannya tergantung di loteng dengan menggunakan tali yang biasa untuk menambatkan kerbau.
Ramadan langsung berteriak memanggil tetangga dan kakaknya yang lain yang sedang mengobrol di teras rumah. Dalam tempo singkat kediaman korban heboh dan ramai oleh warga. Oleh keluarganya tubuh Desmiati langsung diangkat, diturunkan dari jeratan tali kemudian dibawa ke RSUD Benteng Taba Penanjung. Dipastikan Desmiati sudah tak bernyawa.
"Desmiati diduga sudah tewas sekitar pukul 11.20 WIB, sebab pas dibawa pihak keluarga ke rumah sakit, tidak bernyawa lagi. Polsek juga sudah turun ke lokasi melihat fisik korban. Kuat dugaan korban memang sengaja bunuh diri. Ada bekas jeratan di leher korban," ujar Kades Sukarami, Edi Fitrianto.
Suganda ayah korban mengaku tidak tahu menahu masalah anak perempuannya itu. Saat kejadian dia bersama istrinya Wahyuni sedang di ladang. Baru tahu setelah dipanggil oleh pihak keluarga yang meminta agar pulang.
"Kami baru saja pulang, anak saya saat itu baru saja dibawa dari rumah sakit dan tidak benyawa lagi, tidak tahu masalahnya apa," terang Suganda.
Suganda mengaku, selama 1 minggu terakhir Desmiati memang terlihat murung dan banyak diam. Desmiati juga tidak pernah curhat atau saling berbagi cerita dalam keluarga, sehingga tak satupun keluarga tahu apa masalah yang dihadapinya hingga bunuh diri.
"Selama ini belum pernah cerita, anak kami ini terlihat tidak semangat. Kami juga tidak pernah menanyakan masalah yang dialami," ungkapnya.
Hasil penelusuran RB di lapangan, bahwa sebelum gantung diri sekitar pukul 10.20 WIB, nomor HP korban masih aktif dan masih mengirim SMS ke sang kekasih berinisial Bb. Dalam SMS korban tidak menerima cintanya diputus dan tidak suka pacarnya mencari penggantinya. HP itu saat ini sudah diamankan polisi sebagai barang bukti bersama tali menjerat leher korban.
Sumber terpercaya, dalam SMS yang sempat dikirimkan korban ke Bb, awalnya korban mau minum baigon, minum racun rumput dan terakhir gantung diri."Pas terbaca SMS tadi, korban masih terus kirim SMS ke HP cowoknya bernama Bb. Korban sepertinya sedang galau diputus cowoknya. Mungkin karena tidak sanggup dan kuat iman, korban nekat gantung diri," ujar Rz rekan korban.
Sementara Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Asep Teddy Nurrasyah S.Ik melalui Kapolsek Taba Penanjung, Iptu Andi Ali Surya membenarkan kejadian itu. Tetapi saat ini dia masih melakukan pengembangan, terkait motif dan penyebab bunuh diri.
"Kuat dugaan kami memang bunuh diri, dan sekarang tinggal kami mau cari motif dibalik bunuh diri yang dilakukan korban," ujarnya.(rif)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kuburan Keluarga Ahok Dirusak Pemburu Harta Karun
Redaktur : Tim Redaksi