BATAM - Sebanyak empat kuburan tua leluhur dari warga Pulau Buluh di Basecamp Marina City depan balai latihan kesehatan Marina, Sekupang dirusak oleh orang tak kenal. Kuburan dari keluarga besar Than Chiau Theng ini dirusak secara brutal oleh orang tak kenal.
Empat kuburan berukuran besar digali dan tulang belulang leluhur warga pulau buluh itu sudah tak ada lagi. Pelaku diduga kuat memburu harta karun yang ikut terkubur dalam kuburan tua itu.
Ahok, Jhoni dan Yosef sebagai cicit dan ahli waris dari keluarga Than Chiau Theng, mengatakan pengerusakan kuburan itu tak diketahui secara pasti kapan dirusakan. Mereka baru tahu, Selasa (29/1) lalu, saat keluarga besar turunan Thionghoa itu hendak membersihkan kuburan leluhur mereka karena perayaan Imlek sudah dekat.
"Kami kaget karena kuburan leluhur kami sudah dirusak orang, tulang belulang juga hilang," kata Ahok ke Batam Pos, kemarin (1/2).
Awal mengetahui kalau kuburan tua itu sudah dirusak, kata Jhoni, mereka langsung melaporkan kejadian itu ke Mapolresta Barelang dan Polda Kepri. Namun sampai kemarin belum ada tindak lanjut. "Padahal ini pelanggaran Ham namanya, masa kuburan leluhur kami dirusak dengan membabi buta kayak begini. Kami minta keadilan dari penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus pengerusakan kuburan ini," ujar Jhoni di lokasi pemakaman tersebut.
Mereka juga mengultimatum kepada pelaku pengerusakan agar secepatnya mengaku dan mengembalikan tulang belulang dan semua isi kuburan yang dirusak dan diambil itu, jika tidak warga pulau itu akan melakukan ritul khusus untuk mengutuk pelaku pengerusakan itu. "Dan itu ampuh ritual kami. Jadi sebelum kami melakukan ritual, kami minta secara baik-baik agar siapapun pelakunya dan apapun alasanya merusak kuburan ini agar segera kembalikan," ancam Ahok.
Kuburan tua itu kata Ahok adalah kuburan buyut cici mereka keluarga besar Than Chiau Theng yang sudah ada sejak 80 tahun silam. Kuburan itu ada diatas lahan seluas 193 Hektare. Lahan itu dulunya milik keluarga Than Chiau Theng, dengan bukti surat grand yang dikeluarkan pemerintah Tanjungpinang tahun 1950 atas nama Than Akui salah satu anak dari Than Chiau Theng.
Namun belakangan lahan itu sudah diserobot oleh pengembang perumahan PT Sarana Kharisma Jaya (SKJ). Karena di atas lahan seluar 139 Hektare itu sebagian lahannya sudah dibangun perumahan oleh PT SKJ. Sedangkan lahan pemakaman tua itu, sedang dalam penggusuran. Rusaknya kuburan tua itu juga diduga masih ada kaitan dengan penggusuran lahan untuk perumahan PT SKJ.
"Kalau dilihat dari cara pengerusakan ini, sepertinya ada unsur pemburuan harta karun. Karena kebiasaan cicit buyut kami, kalau meninggal pasti harta kesayangan seperti cincin, giok dan perhiasan lainnya juga ikut dikubur," ujar Ahok.(eja/jpnn)
Empat kuburan berukuran besar digali dan tulang belulang leluhur warga pulau buluh itu sudah tak ada lagi. Pelaku diduga kuat memburu harta karun yang ikut terkubur dalam kuburan tua itu.
Ahok, Jhoni dan Yosef sebagai cicit dan ahli waris dari keluarga Than Chiau Theng, mengatakan pengerusakan kuburan itu tak diketahui secara pasti kapan dirusakan. Mereka baru tahu, Selasa (29/1) lalu, saat keluarga besar turunan Thionghoa itu hendak membersihkan kuburan leluhur mereka karena perayaan Imlek sudah dekat.
"Kami kaget karena kuburan leluhur kami sudah dirusak orang, tulang belulang juga hilang," kata Ahok ke Batam Pos, kemarin (1/2).
Awal mengetahui kalau kuburan tua itu sudah dirusak, kata Jhoni, mereka langsung melaporkan kejadian itu ke Mapolresta Barelang dan Polda Kepri. Namun sampai kemarin belum ada tindak lanjut. "Padahal ini pelanggaran Ham namanya, masa kuburan leluhur kami dirusak dengan membabi buta kayak begini. Kami minta keadilan dari penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus pengerusakan kuburan ini," ujar Jhoni di lokasi pemakaman tersebut.
Mereka juga mengultimatum kepada pelaku pengerusakan agar secepatnya mengaku dan mengembalikan tulang belulang dan semua isi kuburan yang dirusak dan diambil itu, jika tidak warga pulau itu akan melakukan ritul khusus untuk mengutuk pelaku pengerusakan itu. "Dan itu ampuh ritual kami. Jadi sebelum kami melakukan ritual, kami minta secara baik-baik agar siapapun pelakunya dan apapun alasanya merusak kuburan ini agar segera kembalikan," ancam Ahok.
Kuburan tua itu kata Ahok adalah kuburan buyut cici mereka keluarga besar Than Chiau Theng yang sudah ada sejak 80 tahun silam. Kuburan itu ada diatas lahan seluas 193 Hektare. Lahan itu dulunya milik keluarga Than Chiau Theng, dengan bukti surat grand yang dikeluarkan pemerintah Tanjungpinang tahun 1950 atas nama Than Akui salah satu anak dari Than Chiau Theng.
Namun belakangan lahan itu sudah diserobot oleh pengembang perumahan PT Sarana Kharisma Jaya (SKJ). Karena di atas lahan seluar 139 Hektare itu sebagian lahannya sudah dibangun perumahan oleh PT SKJ. Sedangkan lahan pemakaman tua itu, sedang dalam penggusuran. Rusaknya kuburan tua itu juga diduga masih ada kaitan dengan penggusuran lahan untuk perumahan PT SKJ.
"Kalau dilihat dari cara pengerusakan ini, sepertinya ada unsur pemburuan harta karun. Karena kebiasaan cicit buyut kami, kalau meninggal pasti harta kesayangan seperti cincin, giok dan perhiasan lainnya juga ikut dikubur," ujar Ahok.(eja/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mobil Kontraktor Dibobol, Rp 80 Juta Amblas
Redaktur : Tim Redaksi