Diduga Terima Suap, Eks Dirut BTN dan Menantunya Disidang Hari Ini

Senin, 22 Maret 2021 – 11:30 WIB
Ilustrasi korupsi. Foto: (ANTARA/HO/20)

jpnn.com, JAKARTA - Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) bakal menggelar sidang perdana perkara dugaan korupsi pemberian fasilitas kredit dan pencairan kredit dari BTN kepada PT Pelangi Putera Mandiri dan PT Titanium Property, Senin (22/3).

Sidang pembacaan dakwaan ini bakal menghadirkan sejumlah terdakwa, salah satunya eks Direktur Utama (Dirut) PT Bank Tabungan Negara (Dirut PT BTN) H Maryono.

BACA JUGA: Kejaksaan Agung Tetapkan Eks Dirut BTN Tersangka Kasus Suap

Empat terdakwa lainnya ialah menantu Maryono, Widi Kusuma Purwanto, Dirut PT Pelangi Putera Mandiri Yunan Anwar, Komisaris PT Titanium Property Ichsan Hasan, dan Komisaris Utama PT Pelangi Putra Mandiri Ghofir Effendy.

"Para terdakwa kasus korupsi BTN adalah Maryono, Widi Kusuma Purwanto, Ghofir Effendi, Yunan Anwar, dan Ichsan Hasan," kata Humas Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Bambang Nurcahyono dalam keterangan yang diterima.

BACA JUGA: Jangan Anggap Habib Rizieq Bengal, Sidang Virtual Memang Punya Dampak Serius

Majelis hakim yang akan mengadili perkara itu yakni Makmur, Fahzal Hendri, Yusuf Pranowo, Sukartono, dan Ali Muhtarom.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan mantan Dirut BTN H Maryono dan Dirut PT Pelangi Putera Mandiri Yunan Anwar sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi penerimaan gratifikasi.

BACA JUGA: Hasto PDIP Sebut Mendag Hamburkan Duit Negara dan Coreng Muka Jokowi

Dalam kurun waktu 2013-2015, diduga Maryono sebagai Dirut BTN periode 2012-2019 telah menerima hadiah atau janji atau suap atau gratifikasi berupa uang melalui rekening bank atas nama Widi Kusuma Purwanto yang merupakan menantunya.

Penerimaan itu diduga terkait pemberian fasilitas kredit dan pencairan kredit dari BTN kepada PT Pelangi Putera Mandiri dan PT Titanium Property.

Kejagung menemukan pegawai PT Pelangi Putera Mandiri pernah melakukan pengiriman dana kepada menantu Maryono dengan total sebesar Rp 2,25 miliar sebelum menerima fasilitas kredit dari BTN Cabang Samarinda sebesar Rp 117 miliar pada 2014 yang kini macet.

BTN Cabang Jakarta Harmoni mengucurkan kredit untuk PT Titanium Property sebesar Rp 160 miliar untuk pembiayaan pembangunan Apartemen Titanium Square pada 2013.

Terkait fasilitas kredit itu, PT Titanium Property mengirimkan total sebesar Rp 870 juta kepada menantu Maryono dengan rincian Rp 500 juta pada 22 Mei 2014, Rp 250 juta pada 16 Juni 2014 dan Rp 120 juta pada 17 September 2014.

Kejagung menduga keberhasilan pemberian fasilitas kredit kepada dua perusahaan tersebut atas peran serta Maryono yang saat itu menjabat dirut BTN dengan mendorong pemberian fasilitas kredit walaupun tidak sesuai dengan SOP yang berlaku pada bank pelat merah itu. (tan/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler