Penangkapan HA dilakukan polisi di sekolahnya, SMK Tentena. Saat ditangkap HA tidak melakukan perlawanan.
Kepada wartawan, Kapolsek Pamona Utara Iptu Edwar Panjaitan menjelaskan, penangkapan pelaku HA dilakukan berdasar keterangan dari tiga orang saksi yang telah diperiksa untuk dimintai keterangan.
Berdasarkan keterangan tiga orang saksi yang diperiksa tersebut, diperoleh keterangan bahwa sebelum benda mencurigakan yang diduga bom itu ditemukan oleh para pedagang di dalam pasar, terdapat sekelompok anak sekolah SMK yang melintas di dalam pasar Siwagi Lemba khususnya di los daging. “Rombongan anak sekolah ini melintas dalam pasar sekitar pukul 11.00 wita. Tidak lama kemudian pedagang menemukan benda mencurigakan yang diduga bom itu,” kata Kapolsek Edwar.
Dugaan polisi pun mengarah ke rombongan pelajar yang melintas sebelum benda diduga bom ditemukan. Setelah melakukan kordinasi, Kamis sekitar pukul 09.00 wita, anggota Mapolsek Pamona Utara yang dipimpin sang Kapolsek langsung menuju lokasi sekolah SMK Tentena yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari Mapolsek.
Tiba di sekolah, polisi melakukan koordinasi dengan para guru di SMK dan kemudian melakukan pencidukan terhadap HA. Setelah ditangkap HA lanngsung digelandang ke Mapolsek Tentena untuk diperiksa secara intensif. Setelah menandatangi surat penahanan, HA langsung dibawa ke Mapolres Poso, di kota Poso.
Dari hasil pemeriksaan Polisi, HA mengakui perbuatannya yang telah dengan sengaja membuat dan merakit benda mencurigakan yang sempat menggemparkan para pedagang dan warga di Kota Tentena tersebut. Benda tersebut oleh HA sengaja diletakkan di dalam pasar Siwagi Lemba Tentena saat ia dan teman temannya melintas di dalam pasar tersebut.
“Pelakunya sudah di BAP dan sudah mengakui semua perbuatannya, ” tutur Edward.
Terpisah, Kapolda Sulteng Brigjen (Pol) Dewa Parsana mengatakan, dari hasil pemeriksaan diperoleh keterangan pula bahwa HA mengaku kepada polisi jika aksi menaruh benda mirip bom di pasar Tentena sebagai iseng-iseng belaka. Namun aksi iseng HA telah membuat masyarakat panik sampai-sampai Polda Sulteng mengirim tim Jibom untuk mengamankan benda mencurigakan tersebut. “Saya imbau dan minta kepada masyarakat tidak usalah membuat iseng-iseng yang meresahkan masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, siang kemarin sekitar pukul 12.00 wita sebuah letusan keras terdengar disamping kanan kompleks Mapolres Poso. Ledakan tersebut sempat membuat panik polisi yang saat itu berjaga di Mapolres. Sejumlah pasukan Sabhara Polres tampak langsung bersiaga dengan senjata lengkap dikokang menuju lokasi letusan yang terdengar persis di belakang pos masuk Mapolres Poso. Setelah lokasi letusan disisir, ternyata sumbernya berasal dari sebuah petasan yang diduga dimainkan anak-anak. (bud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantah Pengisian Jabatan Pakai Uang
Redaktur : Tim Redaksi