Didukung Cadangan Lahan Besar, LPKR Menyiapkan Pengembangan Properti Jangka Panjang

Kamis, 20 Juli 2023 – 12:15 WIB
PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) memiliki potensi pengembangan proyek properti hingga Rp 155 triliun dari cadangan lahan yang besar. Foto dok. LPKR

jpnn.com - JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) memiliki potensi pengembangan proyek properti hingga Rp 155 triliun dari cadangan lahan yang besar dan tersebar di sejumlah kota di Indonesia. Hal itu tentu saja merefleksikan bahwa LPKR masih memiliki lahan untuk pengembangan dalam 25 tahun ke depan.

Grup CEO LPKR John Riady mengungkapkan rencana pengembangan jangka panjang tersebut didukung oleh cadangan lahan yang luas. 

BACA JUGA: Bu Sri Mulyani Bicara soal Kripto, Investor Tolong Simak!

Cadangan lahan tersebut tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, seperti Jakarta dan sekitarnya, Makassar, Manado, serta beberapa daerah lainnya.

Pada 2023, LPKR telah menetapkan target prapenjualan sebesar 4,9 triliun.

BACA JUGA: Anita Feng Bongkar Rahasia Sukses Kelola Bisnis 67 Cabang

Jumlah itu naik dari realisasi prapenjualan Rp 4,76 triliun pada 2022. 

Dalam rangka mencapai target prapenjualan tersebut, LPKR telah mengambil langkah strategis untuk memaksimalkan potensi cadangan lahan yang dimiliki.  

BACA JUGA: LKPR Komitmen Menghijaukan Kawasan Kota Mandiri, Ini Buktinya 

Target prapenjualan sebagian besar akan didorong oleh produk residensial baru, termasuk proyek rumah tapak sampai dengan unit apartemen bertingkat rendah dan menengah, di kawasan Lippo Village dan Lippo Cikarang. 

LPKR juga berkomitmen terus mengenalkan produk baru dengan harga yang beragam untuk menarik segmen pembeli baru serta memenuhi pangsa pasar yang lebih besar.

LPKR, lanjut dia, juga terus mengamati faktor risiko makro dengan hati-hati yang dapat memengaruhi penjualan pemasaran ke depan. "Kami bangga dengan pencapaian kami di tahun 2022," tutur John Riady dalam keterangannya, Kamis (20/7).

Namun, sambungnya, perlu mengelola hambatan makro yang makin menantang pada 2023, termasuk tekanan inflasi dan meningkatnya lingkungan suku bunga, yang dapat menyebabkan melemahnya permintaan. (esy/jpnn)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler