jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah survei menunjukkan kenaikan elektabilitas Bacapres Anies Rasyid Baswedan di Jawa, khususnya bagian Timur.
Terbaru, lembaga survei Indo Riset merilis suara Anies melonjak dari 12,8% pada Agustus 2023 menjadi 22,2% di bulan September 2023.
BACA JUGA: Anies Jadi Kuda Hitam jika Wacana Duet Prabowo-Ganjar Gagal
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai peningkatan elektabilitas Anies Baswedan, terutama di kantong-kantong nahdliyin, cukup beralasan.
“Ini menandai Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) solid dan membawa suara cukup besar ke Anies juga Muhaimin,” terang Dedi Kurnia Syah.
BACA JUGA: Bertemu Anies dan Cak Imin, Habib Rizieq Masih Tunggu Ijtimak Ulama Soal Dukungan 2024
Efek PKB terlihat jelas di Jawa Timur, basis suara terbesar partai yang identik dengan warna hijau tersebut.
“Ketika ada yang meragukan jika nahdliyin belum tentu memilih Anies, satu sisi itu benar, tetapi tidak sepenuhnya. Terbukti ada perubahan signifikan dalam proses elektabilitas yang meningkat hari ini,” ujar dia.
BACA JUGA: Jika Dua Putaran, Pemilih Anies Bermigrasi ke Prabowo
Dia memprediksi kenaikan elektabilitas Anies bakal terus terjadi seiring dengan makin masifnya kampanye di wilayah tersebut.
Bahkan, lanjut Dedi, tidak tertutup kemungkinan Anies bakal meraih kemenangan di Jawa Timur.
"Ketika konsolidasi publik itu terus dilakukan, Anies potensial unggul di Jawa Timur, dan bisa menarik lebih banyak suara di Jawa Tengah,” kata dia.
Menurut Dedi, posisi Anies juga diuntungkan dengan market positioning-nya yang berbeda dengan kandidat lain.
“Posisi Anies cukup jelas, yakni ia tidak berebut ceruk suara sebagaimana antara Ganjar dan Prabowo, sehingga miliki kepastian porsi suara itu sendiri. Bahkan kelompok pemilih yang ragu apakah akan memihak ke Ganjar atau Prabowo, bisa juga akhirnya bergeser ke Anies,” pungkasnya. (jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : JPNN.com