jpnn.com, JAKARTA - PT Hyppe Teknologi Indonesia telah menandatangani MoU bersama Swordfish Solutions SDN BHD pada Rabu (11/5). Melalui kerja sama ini, Hyppe berkomitmen untuk mencapai 10 juta pengguna dan listing di bursa saham Nasdaq.
Swordfish Solutions SDN BHD sendiri merupakan private equity asal Malaysia yang sudah sering berinvestasi diberbagai sektor seperti; teknologi, finance, agriculture, property, dan berbagai sektor lainnya.
BACA JUGA: Launching Aplikasi Hyppe Dimeriahkan Para Content Creator
Didirikan sejak 2016, Swordfish berpengalaman untuk memilih investasi pada perusahaan dengan pertumbuhan tinggi dan potensi IPO untuk pengembalian investasi yang baik.
Sektor teknologi pada dasarnya sudah menjadi primadona bagi para investor, khususnya platform media sosial.
BACA JUGA: Siap Launching, Hyppe Makin Memaksimalkan Aplikasinya
Menurut We Are Social, pengguna media sosial di Indonesia mencapai 191,4 juta di Januari 2022, atau 68,9% dari total populasi di Indonesia. Jumlah tersebut meningkat 12,35% dari tahun sebelumnya yang sebanyak 170 juta.
Dengan jumlah pengguna yang besar serta tingkat penggunaan media sosial yang tinggi, tentu saja Indonesia menjadi sangat menarik untuk investasi pada infrastruktur ekonomi digital.
BACA JUGA: Hyppe Lindungi Pembuat Konten dengan Sertifikat Aset Digital
Penandatanganan MoU ini berlangsung di kantor Hyppe yang berlokasi di Sona Topas Tower, Jakarta.
Hadir langsung pada kesempatan itu, Executive Chairman Datuk Dr. Mark Eshvaren dan Presiden Direktur Hyppe Magindran Marieappan.
"Penandatangan MoU ini akan menjadi salah satu strategi kita agar Hyppe bisa menembus 10 juta pengguna di Indonesia," kata Magindran dalam keterangannya.
"Mari kita dukung terus aplikasi karya anak bangsa agar dapat mendunia, karena melalui MoU ini, Swordfish Solutions SDN BHD berkomitmen untuk membawa Hyppe listing di bursa Nasdaq, dan menjadikan Hyppe 1 billion dollar company," tambahnya.
Hyppe sendiri adalah aplikasi media sosial buatan Indonesia yang memberikan akses kepada para content creator untuk bertransaksi jual beli konten yang mereka buat antar sesama pengguna.
Selain memberikan hak milik konten dalam bentuk sertifikat, Hyppe juga menggunakan kecerdasan buatan yang disebut Fingerprint Combat untuk mencegah pembajakan konten. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif