JAKARTA - Setelah sempat diundur, kedatangan Legenda sepak bola dunia Diego Armando Maradona akhirnya jelas. Dia dipastikan mengunjungi empat kota dan mengisi kegiatan di Indonesia pada 29 Juni-2 Juli mendatang.
Dia datangkan atas prakarsa dari Badan Sepak Bola Rakyat Indonesia (Basri). Maradona dipastikan bakal mengikuti jadwal kegiatan yang sangat padat di Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makassar. Namun, jadwal tersebut dipasstikan tak akan membuat sang Bintang Sepak Bola pada era 80-an dan awal 90-an itu jenuh.
"Kegiatannya memang sangat padat. Tapi ini permintaan pihak Maradona yang memang ingin mendapat waktu banyak untuk coaching clinic bersama anak-anak," kata Edi Sofyan, Ketua Basri, kemarin (24/6).
Edi menjelaskan bahwa pihaknya memastikan jadwal ini tak akan berubah. Dia telah berhasil mencapai kesepakatan dengan Maradona untuk datang ke Indonesia selama empat hari. Dia menggaransi tak akan terjadi perubahan jadwal karena ssudah melakukan penandatanganan kontrak untuk kedatangannya.
Dari bocorannya, biaya untuk mendatangkan pemain yang membawa Argentina menjadi Juara Dunia 1986 mencapai USD 1,2 juta.
"Tapi itu hanya invite fee, belum termasuk biaya teknis lainnya. Karena banyak persyaratan yang harus dipenuhi untuk memastikan dia datang kemari," tegasnya.
Bukan hanya fee yang besar memang, Edi memaparkan bahwa pihak Maradona juga meminta untuk mendapatkan jaminan keamanan yang kelas satu. Untuk itu, dia akhirnya bekerja sama dengan pihak Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) untuk menyiapkan tim pengamanan.
Tapi, untuk private jet seperti yang sudah dikoordinasikan, pihak panitia belum bisa memastikan. Pasalnya, perubahan jadwal dari yang semula pada 18 Juni lalu, membuat pihaknya kesulitan mendapatkan jadwal terbang.
"Kami terkendala dengan jadwal penerbangan yang padat. Karena berbarengan dengan APEC. Untuk itu, kami sudah bicarakan, kami juga siapkan untuk jadwal pesawat komersial dari Argentina," tegasnya.
Karena kondisi ini, Edy mengakui pihaknya harus mengeluarkan ekstra biaya karena harus membooking pesawat dan menyiapkan opsi lain. Tapi, dibalik penambahan biaya ini, juga berimbas positif terhadap persiapan panitia di daerah.
"Panpel daerah di Medan, Surabaya, dan Makassar jadi lebih siap. Jadi semuanya semakin matang," tuturnya.
Untuk Surabaya, Maradona dijadwalkan datang pada 1 Juli. Edy berharap publik sepak bola Surabaya mampu menjadi tuan rumah yang baik. Dengan kegiatan yang padat, dia ingin partisipasi insan bola Surabaya maksimal.
"Kami ada seminar, coaching clinic dan Tango Football. Bukan hanya anak SSB, pelatih dan mereka yang mengidolakan Maradona bisa datang dan mengikuti acara kami," tegasnya. (aam/ko)
Dia datangkan atas prakarsa dari Badan Sepak Bola Rakyat Indonesia (Basri). Maradona dipastikan bakal mengikuti jadwal kegiatan yang sangat padat di Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makassar. Namun, jadwal tersebut dipasstikan tak akan membuat sang Bintang Sepak Bola pada era 80-an dan awal 90-an itu jenuh.
"Kegiatannya memang sangat padat. Tapi ini permintaan pihak Maradona yang memang ingin mendapat waktu banyak untuk coaching clinic bersama anak-anak," kata Edi Sofyan, Ketua Basri, kemarin (24/6).
Edi menjelaskan bahwa pihaknya memastikan jadwal ini tak akan berubah. Dia telah berhasil mencapai kesepakatan dengan Maradona untuk datang ke Indonesia selama empat hari. Dia menggaransi tak akan terjadi perubahan jadwal karena ssudah melakukan penandatanganan kontrak untuk kedatangannya.
Dari bocorannya, biaya untuk mendatangkan pemain yang membawa Argentina menjadi Juara Dunia 1986 mencapai USD 1,2 juta.
"Tapi itu hanya invite fee, belum termasuk biaya teknis lainnya. Karena banyak persyaratan yang harus dipenuhi untuk memastikan dia datang kemari," tegasnya.
Bukan hanya fee yang besar memang, Edi memaparkan bahwa pihak Maradona juga meminta untuk mendapatkan jaminan keamanan yang kelas satu. Untuk itu, dia akhirnya bekerja sama dengan pihak Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) untuk menyiapkan tim pengamanan.
Tapi, untuk private jet seperti yang sudah dikoordinasikan, pihak panitia belum bisa memastikan. Pasalnya, perubahan jadwal dari yang semula pada 18 Juni lalu, membuat pihaknya kesulitan mendapatkan jadwal terbang.
"Kami terkendala dengan jadwal penerbangan yang padat. Karena berbarengan dengan APEC. Untuk itu, kami sudah bicarakan, kami juga siapkan untuk jadwal pesawat komersial dari Argentina," tegasnya.
Karena kondisi ini, Edy mengakui pihaknya harus mengeluarkan ekstra biaya karena harus membooking pesawat dan menyiapkan opsi lain. Tapi, dibalik penambahan biaya ini, juga berimbas positif terhadap persiapan panitia di daerah.
"Panpel daerah di Medan, Surabaya, dan Makassar jadi lebih siap. Jadi semuanya semakin matang," tuturnya.
Untuk Surabaya, Maradona dijadwalkan datang pada 1 Juli. Edy berharap publik sepak bola Surabaya mampu menjadi tuan rumah yang baik. Dengan kegiatan yang padat, dia ingin partisipasi insan bola Surabaya maksimal.
"Kami ada seminar, coaching clinic dan Tango Football. Bukan hanya anak SSB, pelatih dan mereka yang mengidolakan Maradona bisa datang dan mengikuti acara kami," tegasnya. (aam/ko)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persita Incar Poin di Kandang Macan
Redaktur : Tim Redaksi