jpnn.com - Target untuk kikis lemak tubuh bisa jadi adalah resolusi terklasik dan abadi bagi sebagian orang. Meski kalimat 'saya ingin kurus' sangat gampang diucapkan, pada kenyataannya hal ini sukar untuk dilakukan.
Berbagai diet ekstrem pun dilakukan. Namun, hal tersebut biasanya hanya bertahan selama satu tahun, dan akhirnya Anda kembali lagi ke berat badan semula.
BACA JUGA: 5 Manfaat Menurunkan Berat Badan, Nomor 3 Tak Terduga
Dilansir dari Livestrong.com, sebenarnya tak ada cara yang lebih baik selain olahraga dan melakukan diet seimbang. Lalu, diet seimbang yang bagaimana yang mestinya dilakukan oleh orang yang ingin menurunkan berat badan dan membuang lemaknya?
Apa itu diet seimbang?
BACA JUGA: Waspadai Bahan Berbahaya Ini dalam Suplemen Diet Anda
Diet seimbang merupakan diet yang memberikan nutrisi penting sesuai dengan target kalori Anda. Beberapa komponen makanan sebenarnya bisa membantu Anda menghilangkan lemak, seperti protein, karbohidrat rendah, serat, dan teh hijau.
Jadi, sebenarnya Anda tidak perlu melakukan aksi “mogok makan” yang ekstrem untuk menurunkan berat badan.
BACA JUGA: Ketahuilah, Lemak Berbahaya Bisa Diwariskan daari Orang Tua
Diet seimbang untuk mengikis lemak ada dua jenis, yaitu diet rendah karbohidrat dan diet rendah lemak.
Dalam sebuah ulasan yang diterbitkan dalam PLoS One pada Oktober 2015, diet rendah karbohidrat dan diet rendah lemak mampu menurunkan berat badan dan bisa menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
Menariknya, dalam ulasan tersebut, dikatakan bahwa orang yang menerapkan diet rendah karbohidrat lebih banyak mengalami penurunan berat badan ketimbang orang yang menerapkan diet rendah lemak. Jadi, untuk menurunkan berat badan secara lebih efektif, Anda bisa mencoba mempraktikkan diet rendah karbohidrat.
Mengapa diet rendah karbohidrat lebih ampuh?
Ketika bicara soal cara terbaik kikis lemak, mungkin yang tebersit dalam pikiran Anda adalah dengan melakukan diet rendah lemak. Namun ternyata, diet rendah karbohidratlah yang lebih bisa menurunkan berat badan seseorang.
Diet rendah karbohidrat berarti Anda mengonsumsi kurang dari 130 gram karbohidrat setiap hari. Orang yang melakukan diet rendah karbohidrat selama 12 bulan memiliki tingkat adiponektin yang jauh lebih tinggi. Adiponektin adalah hormon yang diproduksi oleh sel-sel lemak yang bertugas untuk meningkatkan pembakaran lemak.
Sementara itu, diet rendah karbohidrat dan tinggi protein memberikan kombinasi yang sangat memengaruhi metabolisme lemak. Protein menjaga kadar insulin dalam darah tetap stabil.
Nah, kadar insulin yang stabil bagus untuk proses pembakaran lemak. Sederhananya, semakin banyak karbohidrat yang dimakan, semakin tinggi pula kadar insulin, dan semakin banyak juga lemak yang tidak terpakai. Lama-kelamaan, lemak yang menumpuk akan membuat Anda gemuk.
Di sisi lain, semakin sedikit karbohidrat yang dikonsumsi, semakin stabil pula kadar insulin, dan semakin sedikit pula lemak yang tidak terpakai karena sebagian besar lemak digunakan untuk bahan bakar energi.
Hal yang perlu diingat di sini adalah diet rendah karbohidrat tidak sama dengan diet keto. Pasalnya, diet keto mengonsumsi kurang dari 30 gram karbohidrat setiap hari dan itu sangat tidak mencukupi kebutuhan tubuh Anda.
Saat tubuh sangat kekurangan karbohidrat, Anda justru sangat berisiko terkena batu ginjal dan kolesterol tinggi. Lalu untuk apa punya badan kurus, tetapi malah tidak sehat?
Jadi, jika Anda ingin menurunkan berat badan dan mengikis lemak tubuh dengan cara yang tidak berisiko dan sehat, Anda bisa menerapkan diet rendah karbohidrat level sedang (130-225 gram karbohidrat dalam sehari) dengan kalori maksimal 2.000.
Meski begitu, kondisi tubuh setiap orang berbeda-beda dan takaran karbohidrat serta kalorinya juga berbeda. Oleh karena itu, Anda perlu mengonsultasikan hal tersebut kepada dokter dan ahli gizi agar diet yang Anda jalankan aman.(HNS/ RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 4 Kesalahan Diet yang Bisa Bikin Tubuh Makin Gemuk
Redaktur & Reporter : Yessy