jpnn.com - Orang dengan penyakit kronis sering mencari cara alternatif untuk membantu kondisi mereka, termasuk pasien rheumatoid arthritis. Beberapa bersikeras bahwa mengikuti diet anti-inflamasi bisa membantu mengatasi gejala penyakit autoimun.
Menurut Perpustakaan Kedokteran Nasional AS, rheumatoid arthritis menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, kekakuan dan hilangnya fungsi di persendian. Ini berbeda dari osteoarthritis, dimana arthritis lebih umum terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Namun, dengan rheumatoid arthritis, sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri.
BACA JUGA: 3 Kiat Sehat Turunkan Berat Badan untuk Remaja
"Diet ini menjanjikan untuk membantu memerangi peradangan di tubuh," kata Alissa Rumsey, ahli diet dan nutrisi ahli gizi New York City, seperti dilansir laman Yahoo Lifestyle, Rabu (13/2).
"Peradangan kronis telah dikaitkan dengan banyak penyakit termasuk diabetes tipe 2, alergi, kondisi autoimun, penyakit jantung, kanker dan strok. Diet, olahraga, stres dan merokok semuanya berkontribusi pada peradangan kronis," tambah Rumsey.
BACA JUGA: Bebas dari Kanker dengan 5 Makanan ini
Banyak diet anti-inflamasi memiliki pembatasan makanan yang serupa, biasanya bukan pendekatan satu ukuran yang cocok untuk semua orang.
"Semua orang bereaksi terhadap makanan dan bahan kimia secara berbeda. Satu makanan yang mungkin menyebabkan peradangan untuk satu orang mungkin tidak menjadi masalah bagi orang lain," kata ahli diet terdaftar, Sonya Angelone, juru bicara untuk Akademi Nutrisi dan Diet.
BACA JUGA: 5 Cara Menikmati Makanan Khas Imlek Tanpa Harus Merusak Diet
Secara umum, diet yang mencakup banyak sayuran, buah-buahan, biji-bijian, lemak omega-3 dan antioksidan adalah pertahanan terbaik Anda melawan peradangan. Dan, secara keseluruhan, diet anti-inflamasi fokus pada pengurangan peradangan dalam tubuh, melalui eliminasi makanan yang dianggap peradangan serta menambahkan makanan yang memiliki sifat anti-inflamasi.
Yang terbaik bagi orang-orang adalah untuk menambahkan makanan yang tinggi dalam senyawa antioksidan dan bisa mengurangi peradangan, sementara mengurangi minyak olahan yang berlebihan, gula dan lemak trans.
Secara khusus, lemak omega-3 menurunkan produksi molekul pro-inflamasi dalam tubuh dan merangsang produksi senyawa anti-inflamasi yang disebut eikosanoid. Buah dan sayuran anti-radang, terutama sayuran berdaun hijau, ubi jalar, buah beri dan ceri dan tomat. Biji-bijian utuh merupakan sumber serat yang baik, yang terkait dengan tingkat biomarker inflamasi yang lebih rendah dalam tubuh.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tike Priatnakusumah Diet pakai Rumus Tiga J
Redaktur & Reporter : Fany