jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah telah mengevakuasi 188 warga negara Indonesia (WNI) dari kapal pesiar World Dream di Hong Kong. Staf Khusus Bidang Sosial Kepresidenan Angkie Yudistia mengungkapkan bahwa 188 WNI itu telah berada di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, Sabtu (29/2) guna menjalani observasi kesehatan.
"Alhamdulillah, saudara-saudara kita telah tiba di Indonesia sejak proses evakuasi dari Jepang kemarin. Ada 188 WNI dari kapal pesiar World Dream yang dievakuasi dan saat ini tengah menjalani masa observasi di Pulau Sebaru," kata Angkie, Sabtu (29/2).
BACA JUGA: Ada Kabar Baik dari Israel soal Vaksin untuk Virus Corona
Angkie menembahkan, hingga saat ini seluruh WNI yang dievakuasi dari World Dream dinyatakan negatif dari coronavirus atau COVID-19. Namun, katanya, proses observasi wajib dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan para WNI yang sebelumnya bekerja di kapal pesiar berbendera Bahamas tersebut.
“Proses obeservasi wajib dilakukan untuk memastikan saat mereka pulang ke keluarga masing-masing dinyatakan dalam kondisi sehat dan tidak menimbulkan potensi penyebaran virus," kata dia.
BACA JUGA: Ini Analisis Mengapa Corona Tidak Masuk ke Indonesia
Lebih lanjut Angkie mengatakan, pemerintah juga akan memulangkan 68 WNI yang saat ini masih berada di kapal pesiar Diamond Princess dan rumah sakit di Yokohama, Jepang. Namun, proses evakuasinya masih menunggu izin dari pihak berwenang di Jepang.
"Proses evakuasi saudara-saudara kita di kapal Diamond Princess tentu juga mengikuti protokol kesehatan pihak Jepang. Rencananya akan diangkut dengan pesawat berbadan besar supaya tidak harus melakukan transit terlebih dahulu," kata dia.
Menurut Angkie, WNI yang nanti akan dievakuasi dari Diamond Princess juga bakal ditempatkan di Pulau Sebaru untuk menjalani observasi kesehatan. Namun, akan ada pemisahan antara WNI kru World Dream dan Diamon Princess di lokasi observasi.
"Masa karantina akan berjalan dua kali lebih lama atau sekitar 28 hari. Ini dilakukan karena untuk memastikan mereka benar-benar sehat saat meninggalkan tempat karantina. Selain itu, ada kejadian salah seorang warga Amerika Serikat yang merupakan penumpang kapal pesiar Diamond Princess dinyatakan negatif terjangkit virus, namun menjadi positif COVID-19 setelah hari ke-21," kata dia.
Saat ini, lanjut dia, sembilan WNI yang berada di dalam kapal pesiar Diamond Princess dinyatakan positif coronavirus. Walakin, kesembilan WNI itu masih menjalani perawatan intensif oleh otoritas Jepang.
Untuk itu Pemerintah Indonesia melalui KBRI Tokyo terus memantau perkembangan dan memastikan penanganan WNI di Jepang berjalan baik. Angkie menegaskan, pemerintah benar-benar memperhatikan keamanan, keselamatan dan kesehatan para WNI yang ada di Diamond Princess maupun World Dream.
“Lebih luas lagi, memastikan kesehatan untuk seluruh masyarakat Indonesia. Ini tanggung jawab negara untuk melindungi warganya," kata dia.(tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga