Digagas, Pantura Steril Truk Besar

Gairahkan Pelayaran, Kadin Setuju

Selasa, 23 Oktober 2012 – 07:14 WIB
JAKARTA - Pemerintah berencana melarang truk besar melintasi jalur pantai utara (Pantura) tahun depan. Selain untuk mengurangi beban jalan, langkah itu juga digunakan untuk mengembangkan moda transportasi laut dari Surabaya ke Jakarta.

"Pemerintah masih merumuskan peraturannya. Rencananya tahun depan sudah bisa diimplementasikan. Mungkin November kita ketemu lagi dengan para stakeholder, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian PU (Pekerjaan Umum) dan asosiasi-asosiasi," ujar Kepala Divisi Humas dan Promosi Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Edib Muslim saat dihubungi kemarin.

Menurutnya beban jalan di jalur Pantura sudah sangat berat karena setiap hari dilalui berbagai jenis kendaraan, baik pribadi, umum maupun angkutan barang. Padahal, jalur laut juga tersedia yaitu menggunakan kapal.

"Kapal laut juga harus diberdayakan untuk mengurangi beban jalan, selain juga bisa melalui kereta api. Lagian kita ini secara geografis basic-nya kan negara maritim," tukasnya.

Pihaknya melihat selama ini truk-truk besar masih dominan menggunakan jalur darat untuk pengiriman ke Jakarta atau sebaliknya dari Jakarta ke daerah-daerah. Oleh karena itu Tim KP3EI menyarankan agar pemerintah tegas melarang truk besar melintasi jalur Pantura.

"Kalau jalan darat dilalui kendaraan berat terus-menerus maka akan cepat rusak, biaya perawatan jalan yang dikeluarkan pemerintah juga sudah besar," sebutnya.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan, Distribusi, dan Logistik Natsir Masyur mengaku setuju jika hal itu dilaksanakan karena dampak positifnya lebih banyak dibanding negatifnya. Selain mengurangi kemacetan, meningkatkan keselamatan di jalan juga mampu mendongkrak industri pelayaran nasional. "Kalau dari segi biaya pengiriman nggak terlalu berbeda jauhlah," ungkapnya.

Natsir bahkan mengaku Kadin yang mengusulkan rencana pelarangan truk besar melintasi Pantura itu. Usulan itu disampaikan saat Investor Summit Desember 2009 lalu. Oleh karena itu pihaknya merasa pengusaha-pengusaha yang lain juga akan setuju.

"Itu sebenarnya usulan Kadin sudah sejak lama beberapa tahun lalu, terutama saat kemacetan parah sering terjadi di jalur menuju pelabuhan Merak dan Tanjung Priok," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri PU Djoko Kirmanto mengungkapkan bahwa jalur Pantura telah menjadi jalur dengan beban terberat dan paling padat di dunia. Sebab berdasarkan data yang ada, ruas jalur Pantura setiap hari setidaknya dilalui 40 ribu kendaraan berbagai jenis.

"Jika dibandingkan dengan Tiongkok, jalur Pantura masih lebih berat bebannya. Setiap hari paling tidak ada 40 ribu kendaraan berbagai jenis yang melalui Pantura, mungkin ini "jalur terpadat di dunia," jelasnya. (wir/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TKI Overstayer Dapat KUBE

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler