jpnn.com - jpnn.com - Motor dinas berjenis matic yang dikendarai Junaidi terhenti di persimpangan Mal Lembuswana, Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu, Jumat (24/2).
Dia dicegat tiga motor. Junaidi sempat mengira akan menjadi korban kejahatan.
BACA JUGA: Sempat Buron, Anggota DPRD Doyan Sabu Akhirnya Dibekuk
Namun, dia baru sadar bahwa para pencegat adalah anggota kepolisian berpakaian sipil.
“Rupanya perasaan saya diikuti mulai tadi itu benar,” ucap pegawai negeri sipil (PNS) di Sekretariat Kabupaten Kutai Timur itu.
BACA JUGA: Ditjen PAS Sudah Galak, Narkoba di Lapas Tetap Marak
Junaidi langsung digeledah. Polisi menemukan sepaket sabu-sabu di kotak rokok.
PNS golongan IIB itu pasrah kala digelandang ke markas polisi.
BACA JUGA: Ya Ampuuun, Oknum BNN Kabupaten Terlibat Narkoba
Tidak ingin sakit sendiri, dia pun membeberkan keberadaan Sofyan Bahtiar (45), rekannya yang menjadi bandar.
Junaidi mengaku sudah mengonsumsi narkoba sejak Agustus 2016.
Dia mengonsumsi narkoba karena tertekan harus menghidupi keluarga besarnya, mulai orang tua hingga cucu.
Sementara itu, Kaur Bin Ops Satresnarkoba Polresta Samarinda Ipda Edi Santoso menyebutkan, Junaidi dan Bahtiar adalah satu jaringan.
“Jangan ikuti bujuk rayu mereka yang terlibat, pasti akan berurusan dengan aparat,” tegas Edi. (dra/ndy/kpg/gun)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Ada Ampun untuk Polisi...!!!!
Redaktur : Tim Redaksi