BATAM - Puluhan karyawan PT Lekindo Jaya (Spa Secret dan Indo Thai) di samping Hotel The Hill, Nagoya, Sabtu (1/6) siang melakukan aksi demonstrasi. Mereka menuntut agar hak-hak mereka dibayarkan.
Ada sepuluh tuntutan yang mereka perjuangkan. Di antaranya mempekerjakan kembali lima orang karyawan yang dipecat secara sepihak, menuntut penyesuaian upah, menuntut diberikan tunjangan kesehatan berupa Jamsostek, menuntut hak cuti, menuntut libur satu kali seminggu, serta menuntut pembayaran THR.
Selain itu mereka juga menuntut pengembalian potongan gaji Rp 250 ribu per bulan, penghapusan potongan gaji per bulan, menuntut komisi saat kerja pada hari libur nasional, serta meminta perubahan status karyawan kontrak jadi permanen.
Linda, seorang karyawan di Spa Secret mengatakan. selama ini mereka diperlakukan tidak layak oleh perusahaan. Banyak hak-hak mereka yang tidak diberikan. “Ini zaman sudah merdeka. Tapi kami kerja kayak zaman penjajah,” teriaknya.
Linda mengungkapkan, mereka bekerja selama 12 jam dalam sehari. Jika tamu banyak, maka durasi kerja mereka bisa sampai 14 jam. “Kerja dari jam 10 pagi sampai 10 malam. Kalau rame bisa sampai tengah malam,” ungkapnya diamini kawan-kawannya yang lain.
Meski sudah bekerja selama itu, gaji yang diberikan tidak sesuai. Gaji pokok mereka Rp 500 ribu sampai Rp700 ribu. Kalaupun ada bonus, sangat tidak sesuai dengan lamanya bekerja. “Potongannya sangat banyak,” ungkapnya lagi.
Karyawan juga tak diberikan hak-hak lainnya. “Kami tak ada dikasih makan. Air minum juga tak disediakan. Kami minum bawa sendiri. Kalau ketahuan minum Aqua gelas dipotong Rp 20 ribu. Ambil tisu juga di potong,” ungkap karyawan lainnya dengan nada kesal.
Kapolsek Batuamar, Kompol Zaenal Arifin mengatakan, demo yang dilakukan karyawan spa dan panti pijat ini merupakan buntut dari gagalnya perundingan dengan pihak manajemen beberapa waktu lalu. Meski ada demo, spa dan tempat massage tersebut tetap buka. Bahkan sempat terjadi aksi tandingan dengan karyawan yang tidak ikut demo.(qul/jpnn)
Ada sepuluh tuntutan yang mereka perjuangkan. Di antaranya mempekerjakan kembali lima orang karyawan yang dipecat secara sepihak, menuntut penyesuaian upah, menuntut diberikan tunjangan kesehatan berupa Jamsostek, menuntut hak cuti, menuntut libur satu kali seminggu, serta menuntut pembayaran THR.
Selain itu mereka juga menuntut pengembalian potongan gaji Rp 250 ribu per bulan, penghapusan potongan gaji per bulan, menuntut komisi saat kerja pada hari libur nasional, serta meminta perubahan status karyawan kontrak jadi permanen.
Linda, seorang karyawan di Spa Secret mengatakan. selama ini mereka diperlakukan tidak layak oleh perusahaan. Banyak hak-hak mereka yang tidak diberikan. “Ini zaman sudah merdeka. Tapi kami kerja kayak zaman penjajah,” teriaknya.
Linda mengungkapkan, mereka bekerja selama 12 jam dalam sehari. Jika tamu banyak, maka durasi kerja mereka bisa sampai 14 jam. “Kerja dari jam 10 pagi sampai 10 malam. Kalau rame bisa sampai tengah malam,” ungkapnya diamini kawan-kawannya yang lain.
Meski sudah bekerja selama itu, gaji yang diberikan tidak sesuai. Gaji pokok mereka Rp 500 ribu sampai Rp700 ribu. Kalaupun ada bonus, sangat tidak sesuai dengan lamanya bekerja. “Potongannya sangat banyak,” ungkapnya lagi.
Karyawan juga tak diberikan hak-hak lainnya. “Kami tak ada dikasih makan. Air minum juga tak disediakan. Kami minum bawa sendiri. Kalau ketahuan minum Aqua gelas dipotong Rp 20 ribu. Ambil tisu juga di potong,” ungkap karyawan lainnya dengan nada kesal.
Kapolsek Batuamar, Kompol Zaenal Arifin mengatakan, demo yang dilakukan karyawan spa dan panti pijat ini merupakan buntut dari gagalnya perundingan dengan pihak manajemen beberapa waktu lalu. Meski ada demo, spa dan tempat massage tersebut tetap buka. Bahkan sempat terjadi aksi tandingan dengan karyawan yang tidak ikut demo.(qul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketika VW Beetle Jadi Bola Raksasa
Redaktur : Tim Redaksi