jpnn.com - PULANG PISAU - Nurdin alias Putau (26) pantas mendapat hadiah timah panas di kedua kakinya. Warga RT 8 Kuala Kapuas ini tak hanya tega mengabisi Nurely (24) dengan sadis, tetapi juga sudah berkali-kali mengauli korban layaknya suami istri.
Di saat korban minta dinikahi, Putau justru menghabisi nyawa kekasihnya ini dengan tikaman pisau yang telah dibawa dari rumah. Lantas bagaimana kronologis pembantaian ini?
BACA JUGA: Ini Jawaban Jokowi Tentang Usulan Jembatan Bulan
Berdasarkan informasi di Polres Pulang Pisau, pada Sabtu (13/12) sekitar pukul 09.00, Nurely dijemput pelaku di rumah dr Bowo, tempatnya bekerja. Dari rumah Direktur Rumah Sakit Kapuas yang beralamat di Jalan Tambun Bungai ini, keduanya berangkat menuju Bahaur. Kedua pasangan yang telah merajut kasih selama 2 tahun lebih ini, pamit untuk untuk melaksanakan pernikahan di Bahaur.
“Waktu itu korban sempat mengutarakan niatnya ke dr Bowo, dan diberi uang Rp 1 juta untuk melaksanakan pernikahan,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal Khusus (Kanit Reskrimsus) Polres Pulang Pisau Ipda Sugiharso dilansir Kalteng Pos (Grup JPNN.com), Selasa (16/12).
BACA JUGA: Blusukan di Tarakan, Jokowi Dihadiahi Ciuman oleh Seorang Ibu
Diberitakan sebelumnya, sesosok mayat berjenis kelamin perempuan ditemukan warga Desa Palampahen, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, di semak-semak dengan kondisi mengenaskan, Minggu (14/12) siang. Korban yang belakangan diketahui bernama Nurely ditemukan dalam kondisi sudah tidak berpakaian lengkap atau setengah telanjang. Mayat perempuan itu hanya mengenakan baju lengan panjang warna putih garis-garis biru. Sedangkan bagian bawah tidak lagi mengenakan celana maupun celana dalam.(was/tur)
BACA JUGA: Pembantai Wanita Muda tak Berbusana Ditangkap Polisi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Konflik Memanas, Diduga Walikota Siantar lagi Galau
Redaktur : Tim Redaksi