jpnn.com, SOLO - Acara International Mask Festival (IMF) tahun ini digelar secara hybrid, yakni daring dan luring pada 11-12 Juni 2021.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Rizki Handayani mengatakan IMF 2021 sebagai pagelaran seni pertunjukan untuk menggali kekayaan kesenian topeng di Indonesia dengan melibatkan seniman topeng dari mancanegara dalam panggung yang spektakuler.
BACA JUGA: Satgas: Indonesia Terus Wujudkan Keadilan Vaksin bagi Semua
"IMF diharapkan tidak hanya menjadi daya tarik wisatawan lokal dan mancanegara, namun menciptakan semangat melestarikan dan mengembangkan topeng sebagai warisan budaya dan tidak ketinggalan menjadi event budaya untuk menjalin dan meningkatkan hubungan diplomasi antara kota Solo dan kota lainnya, sekaligus antara Indonesia dan negara-negara lain," kata Rizki dalam keterangan tertulisnya.
Adapun keunikan IMF 2021 selain digelar secara hybrid juga terdapat penjualan produk kreatif UMKM Indonesia, kompetisi tari topeng melalui aplikasi TikTok dan kuis.
BACA JUGA: Olla Ramlan: Aku Mau, Terus Aufar Enggak Mau, Gimana?
"IMF 2020 yang digelar secara virtual mendapat lebih dari 10 ribu viewers selama dua hari. Diharapkan IMF 2021 mencapai 20 ribu viewers," harap Rizki.
Sementara itu, Chief Executive IMF 2021, Mimi Zulaikha menjelaskan untuk kegiatan luring, delegasi Indonesia akan tampil secara live dan ditonton oleh penonton terbatas di Ndalem Purwohamijayan, Solo.
BACA JUGA: Kemenparekraf Gelar Vaksinasi Massal Covid-19, Sebegini Targetnya
Dan untuk event secara daring, delegasi Indonesia dan manca negara menampilkan karya mereka melalui video pertunjukan.
"Kedua jenis pertunjukkan ditayangkan secara live streaming kanal YouTube SIPA Festival pada Jumat dan Sabtu 11 dan 12 Juni 2021 dimulai pukul 15.00 WIB. IMF 2021 diawali dengan penayangan video pertunjukan delegasi Indonesia dan mancanegara yang tidak bisa hadir di lokasi. Penampilan live delegasi Indonesia dengan penonton terbatas dimulai pukul 19.30 WIB," katanya.
Adapun delegasi mancanegara yang tampil pada IMF 2021 berasal dari negara Filipina, Malaysia, Perancis, Republik Korea, dan Vietnam.
IMF 2021 juga menampilkan guest stars, maestro topeng Indonesia, yaitu Wangi Indriya, Indramayu dan Dr. Martinus Miroto, M.F.A, Yogyakarta.
Sedangkan delegasi Indonesia berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Penonton live performance bisa mendapatkan tiket gratis melalui https://linktr.ee/InternationalMaskFest.
"Penjualan barang-barang seni juga diikuti oleh pembuat topeng manca negara yaitu Alaric Chagnard, Perancis dan Hideta Kitazawa, Jepang. Selain itu, IMO merupakan wadah silahturahmi seniman, kolektor, pengrajin, komunitas, sekaligus individu-individu pecinta topeng Indonesia," katanya.
Dan bagi yang berminat menjadi bagian IMO bisa mendaftar melalui https://bit.ly/daftar-IMO
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi mengapresiasi pelaksanaan Indonesia Mask Festival 2021, meski mengatur pergerakan wisatawan dengan protokol CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety and Environment Sustainability) yang ketat, event ini tetap mampu menggerakkan ekonomi kreatif secara luas.
Hal ini sesuai dengan arahan Menparekraf Sandiaga Uno agar dalam pelaksanaan event, konten harus localize, personalize, customize, dan smaller in size.(chi/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementerian PUPR Gelar Lomba Video Pendek, Berhadiah Rp50 Juta, Yuk Ikutan
Redaktur & Reporter : Yessy