Digempur Bertubi-tubi, Kadhafi Tak Ciut Nyali

Kamis, 09 Juni 2011 – 04:24 WIB

TRIPOLI - Gelombang serangan udara pasukan NATO kembali menghujani Kota Tripoli pada Selasa malam (7/6) hingga dini hari kemarin (8/6)Gempuran bertubi-tubi di pusat pemerintahan rezim yang berkuasa di Libya tersebut memberikan tekanan makin kuat terhadap sang pemimpin, Muammar Kadhafi

BACA JUGA: Australia Stop Ekspor Sapi Hidup



Tetapi, Kadhafi tak ciut nyali
Tokoh yang telah berkuasa selama 42 tahun itu menegaskan tidak akan menyerah, meski serangan NATO sangat dekat mengarah kepada dirinya

BACA JUGA: Politisi Demokrat AS Akui Foto Telanjang Dada



Rangkaian ledakan keras terdengar di dekat kompleks kediaman Kadhafi di kawasan Bab al-Aziziya, Tripoli, pukul 01.45 waktu setempat kemarin
Sesaat kemudian, sejumlah ledakan bom yang jauh lebih dahsyat kembali mengguncang ibu kota

BACA JUGA: Presiden Yaman Pastikan Pulang

Pengeboman jet tempur NATO atas ibu kota tersebut merupakan yang paling dahsyat dalam beberapa pekan terakhirTercatat sedikitnya 60 serangan bom menghujani Tripoli dan menewaskan 31 orang.

Yang menjadi target utama adalah halaman kediaman Kadhafi yang terus diserang oleh jet tempur pasukan koalisi internasional sejak 19 MaretAkibatnya, hampir semua bangunan di kompleks Bab al-Aziziya rata dengan tanah.

Dalam sebuah pesan yang disiarkan televisi pada Selasa malam, Kadhafi menyatakan bahwa dirinya hampir terkena serangan NATO ituNamun, dia menyatakan tetap akan melawan dan meminta rakyatnya terus berjuang.

"Meski dihujani bom, kami tidak akan menyerah," seru Kadhafi dalam siaran televisi selama sembilan menit itu"Saya dekat sekali dengan serangan bom itu dan nyaris kena, tetapi saya tetap melawan," tegasnya.

"Kami hanya punya satu pilihanBertahan di negeri kami sampai akhir hayat(Dalam keadaan) mati, hidup, menang, atau apa pun kondisinyaYang jelas, kami tidak akan meninggalkan negeri kami atau menjualnyaKami tidak akan tunduk (kepada asing)," papar Kadhafi.

Sesaat setelah rekaman suara itu disiarkan, serangan udara dengan intensitas yang lebih tinggi mengguncang ibu kota LibyaSerangan tersebut adalah kelanjutan dari pengeboman yang dilancarkan sepanjang hari sebelumnya

Sejumlah wartawan diajak menyusuri lokasi kerusakan akibat serangan udara NATO ituMereka pun menemukan jenazah terbalut bendera nasional yang bernuansa hijauJuru bicara pemerintah Mussa Ibrahim yang mendampingi wartawan menyatakan bahwa jenazah itu adalah salah seorang korban serangan NATO

Seorang pejabat di kementerian informasi menyatakan, sedikitnya enam bom menarget halaman kompleks Bab al-AziziyaSementara itu, delapan bom lainnya menerjang sejumlah barak militer di seberang kompleks kediaman Kadhafi tersebut

Kementerian Pertahanan Inggris menyatakan bahwa target yang dibidik serangan bom tersebut termasuk markas polisi rahasia di jantung Tripoli dan instalasi militer utama di pinggiran ibu kota

Meski Kadhafi masih mengontrol sebagian besar Libya Barat, termasuk Tripoli, NATO mengklaim kejatuhan rezim di negeri itu hanya tinggal menunggu waktuTekanan akan ditingkatkan dengan serangan udara setiap hari ke TripoliTujuannya memperpendek target waktu pelengseran rezim Kadhafi.

Dari Washington dilaporkan bahwa setelah bertemu Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Barack Obama menyatakan, tekanan kepada Kadhafi akan terus ditingkatkan sampai dia mengundurkan diri"(Posisi) kanselir (Merkel) dan saya sudah jelas bahwa Kadhafi harus mundur dan menyerahkan kekuasaan kepada rakyat Libya," tegasnya

Sementara itu, pada pertemuan setingkat menteri NATO di Brussels, organisasi tersebut menekankan kepada para anggotanya agar meningkatkan kontribusi mereka dalam perang udara di LibyaPeningkatan intensitas serangan itu dimaksudkan untuk segera melengserkan rezim Kadhafi

Dalam pertemuan dua hari itu, Pakta Pertahanan Atlantik Utara tersebut sekaligus membicarakan perkembangan 10 tahun perang di AfghanistanPertemuan juga dirangkai dengan diskusi pertahanan rudal untuk Eropa dengan menteri pertahanan Rusia(AFP/AP/Rtr/cak/c6/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... AS, Cina dan Prancis Dukung Ban Ki-moon


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler