jpnn.com, SEOUL - Korea Selatan tidak mengirimkan persenjataan ke Ukraina demi menjaga stabilitas hubungan dengan Rusia, seperti dilaporkan kantor berita Korsel pada Kamis, mengutip pernyataan pejabat kantor Presiden Korsel Yoon Suk Yeol.
"Tidak ada aturan di perundang-undangan Korsel yang melarang pengiriman senjata ke negara yang sedang berperang. Begitu pun Kementerian Luar Negeri Korsel yang dalam peraturannya tidak terdapat klausul terkait larangan mengirim bantuan militer kepada negara pihak ketiga yang mengalami kesulitan," kata pejabat tersebut kepada media.
BACA JUGA: Rusia Tuduh Amerika Luncurkan Operasi Bio-Militer Global
Terkait keputusan Korsel untuk tidak mengirimkan bantuan militer ke Ukraina, pejabat tersebut mengatakan, "meskipun Korsel secara aktif mendukung upaya komunitas internasional dalam menjaga kebebasan rakyat Ukraina, namun kami juga perlu menjaga stabilitas hubungan dengan Rusia."
Sebelumnya pada hari yang sama, media mengutip pernyataan dari seorang pejabat senior kepresidenan Korsel bahwa keputusan Seoul terkait pengiriman senjata mematikan ke Ukraina akan bergantung kepada Moskow.
BACA JUGA: Rusia Bertekad Tingkatkan Hubungan Kemanusiaan dengan Indonesia
"Pernyataan Presiden (Yoon) adalah sebuah tanggapan yang masuk akal dan berdasar. Pihak Rusia berkomentar terhadap sesuatu yang tidak terjadi, namun kita bisa berpikir secara terbalik, bahwa apa yang akan kita lakukan pada masa mendatang bergantung pada (sikap) Rusia," kata pejabat senior tersebut.
Pada Rabu (19/4), Presiden Yoon mengatakan bahwa apabila konflik di Ukraina berkembang ke arah situasi "yang tidak bisa ditoleransi oleh komunitas internasional," maka akan sangat sulit bagi Seoul untuk terus membatasi sokongan ke Kiev dengan hanya mengirimkan bantuan kemanusiaan dan keuangan, sehingga untuk pertama kalinya membuka kemungkinan bagi Korsel untuk memberikan bantuan militer.
BACA JUGA: Remehkan Ancaman Nuklir Rusia, Menhan Ukraina Desak Barat Tambah Bantuan
Juru Bicara Pemerintahan Rusia Dmitry Peskov pada hari yang sama menanggapi pernyataan Yoon dengan mengatakan bahwa Rusia menyayangkan sikap Korsel atas situasi di Ukraina.
"Dimulainya pengiriman senjata (oleh Korsel) sama saja dengan keterlibatan secara tidak langsung dalam konflik ini (di Ukraina)," kata Peskov.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada Kamis menegaskan bahwa Moskow akan menganggap "segala bentuk pengiriman senjata ke Ukraina, terlepas dari mana bantuan itu berasal, sebagai sikap anti-Rusia yang gamblang".
Zakharova juga menyatakan bahwa Rusia akan menjadikan sikap yang diambil setiap negara terhadap isu Ukraina sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan sikap Moskow terhadap isu yang berkaitan dengan kepentingan keamanan fundamental dari negara tersebut.
"Dalam kasus Korea Selatan, kami bisa membahas sejumlah pendekatan untuk mengatasi situasi di Semenanjung Korea," kata Zakharova menegaskan. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif