Sebuah Truk Tronton Mitsubishi Fuso BA 9767 EF menggilas sepeda motor Mega Pro Plat merah BH 5619 WZ. Kedua pengendara tewas di tempat dengan kondisi tubuh tercerai berai. Truk berhasil dihentikan petugas Polsek Lubuk begalung ketika hendak melarikan diri.
Diketahui pengendara sepada motor merupakan ayah dan anak. Ahmad Dasri, 49, PNS (Sekretaris Kepala Dinas Pertanian Muaro Tebo, Jambi) dan anaknya, Elsa Oktia Dasri, 16, siswi SMA. Hingga kini, petugas lantas masih mengumpulkan data kedua korban. Keduanya tinggal di jalan raya Lubuk Begalung Rt 03 Rw 03 No 7, kecamatan Lubeg Padang. Pantauan Padang Ekpres di lokasi kejadian, kecelakaan tepat terjadi di depan kantor PLN Unit Pelayanan Indarung. Ratusan masyarakat menyaksikan kejadian naas tersebut hingga arus lalu lintas macet total.
Anggota tubuh pengendara sepeda motor yang menjadi korban kecelakaan tercerai berai, kepala putus dari badan, tangan putus dan bagian anggota tubuh lainnya hancur. Korban pun langsung di evakuasi dan dilarikan kerumah ke RSUP M Djamil Padang. Sementara truk yang menggilas sepda motor tetap melajukan truk, beruntung petugas kepolisian yang dipimpin oleh kanit reskrim Lubuk kilangan IPTU Agus Rusdi Sukandar berhasil mengejar truk dan menghentikannya di Piai Tanah Sirah dan langsung diamankan di Polsek Lubuk Kilangan.
Informasi yang dihimpun Padang Ekspres (Grup JPNN), Ahmad Dasri memboncengi Elsa, datang dari arah Pasar Bandar Buat menuju simpang Lubuk begalung. Di depan motor, melaju sebuah truk tronton Mitsubishi Fuso BA 9767 EF. Ahmad berusaha mendahului truk, dan menyenggol angkot jurusan Indarung, sehingga terpental ke kanan dan langsung digilas truk. Reni , 34, warga lubuk Kilangan Koto lalang yang melihat kejadian tersebut mengatakan, kejadian terjadi begitu cepat, ia hanya melihat pengendara digilas truk hingga anggota tubuh tercerai berai.
Pengakuan Reni, angkot tersebut ikut lari. Ia mengatakan, walaupun sudah terjadi kecelakaan truk tetap saja tidak berhenti dan masih melaju menuju simpang lampu merah Lubeg. Nanda, 34, saksi lainnya mengatakan, posisi sepada motor tepat berada di tengah, truk berada di sebelah kanan dan angkot berada di sebelah kiri. "Truk yang menggilas tetap jalan,” ujarnya.
Nanda menduga, bahwa sepeda motor yang ditumpangi Ahmad Dasri bersama anaknya sempat menyenggol angkot sehingga ia terpental ke kenan dan masuk ke kolong truk hingga tergilas. Truk sendiri melaju dari sebelah kanan dengan kecepatan sedang. Sementara itu pengemudi truk Fuso Iswadi, 36, mengatakan, bahwa ia telah berjalan di jalurnya.
Ia menyebutkan pada saat truk yang dikemudinya melaju, tepat di simpang PLN tersebut terlihat sebuah angkot yang bersamaan dengannya. Ia pun mengatakan si pengendara tersenggol oleh angkot dan masuk ke kolong truknya. Namun ia tidak memberitahukan alasan mengapa ia lari dari kecelakaan tersebut.
Ia juga tidak mengetahui pasti plat nomor angkot tersebut karena angkot telah keburu kabur. Kanit reskrim Polsekta Lubuk Kilangan IPTU Agus Rusdi Sukandar ditemui padang Ekspres mengatakan, truk memang sempat melarikan diri dari tabrakan tersebut, sehingga ia mengejar dan menghentikan truk tersebut dan kemudian di bawa ke Polsek Lubuk kilangan guna di amankan. "Si sopir truk tidak mengetahui kalau ia telah menabrak orang, karena itu ia tetap melajukan kendaraannya," kata Agus.
Kanit laka Lantas Polresta Padang, AKP Eliswantri, mengatakan, setelah melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Peristiwa), pengendara sepeda motor tersenggol oleh angkot dan terbanting ke arah kanan yang kemudian langsung di gilas oleh truk yang berada di sisi kanan yang sedang melaju. Untuk sementara truk masih di amankan satuan unit laka lantas guna proses lebih lanjut.
Informasi yang di himpun Padang Ekpres di RSUP M Djamil Padang, kedua jenazah sulit diketahui identitasnya, karena sudah tercerai berai. Hingga pukul 22.30 WIB, polisi masih memeriksa identitas korban. Jenazah Elsa menggunakan baju bathik berwara hitam dan celana jeans dan mengunakan kaus putih. Sedangkan Ahmad mengunakan celana bewarna abu-abu. Selain itu, ditemukan adanya tas hitam. Potongan organ tubuh kedua jenazah dimasukkan ke dalam plastik oleh petugas RSUP.
Hingga pukul 22.30 WIB, kedua jenazah belum ditangani tim forensik, karena masih menunggu koordinasi dari pihak kepolisian terkait. Untuk semantara, kedua jenazah masih di simpan di bunker jenazah RSUP. "Kedua jenazah pun belum dijemput pihak keluarga. Pihak RSUP sendiri masih melakukan proses otopsi," kata Pejabat Pemberi Informasi RSUP M Djamil, Gustavianov.. (w/b)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fokus Berantas Korupsi, Janji Tuntaskan Kasus Buhari
Redaktur : Tim Redaksi