jpnn.com, BANYUWANGI - Sunyoto, 39, bunuh diri dengan cara menggorok leher sendiri, lantaran depresi setelah digugat cerai oleh istrinya.
Sunyoto yang ber-KTP Lingkungan Payaman, Giri itu menggorokkan sebilah pisau di leher hingga menemui ajalnya.
BACA JUGA: Istri Minta Cerai, Napi Kerobokan Gantung Diri
Tubuhnya yang bersimbah darah ditemukan dalam kamar di rumah orang tuanya, Jalan Ciliwung, Kelurahan Panderejo, Banyuwangi, Jatim, pukul 08.30 kemarin (25/9).
Tangis histeris pun pecah di rumah tersebut. Kakak Sunyoto, Nirwana, 54, berguling-guling di lantai karena tak tahan melihat jenazah adiknya yang berlumuran darah. Nirwana inilah yang kali pertama menemukan Sunyoto meregang nyawa di kamar.
BACA JUGA: Sama-sama Depresi, Gede dan Putu Pilih Gantung Diri
Kali pertama ditemukan, bapak dua anak itu ditemukan tewas bersimbah darah dengan sejumlah luka di tubuhnya dalam kondisi terlentang di atas kasur kamar tidurnya.
Kapolsek Banyuwangi AKP Ali Masduki mengatakan, peristiwa yang menghebohkan warga Jalan Ciliwung itu terjadi pukul 08.30.
BACA JUGA: Ibu Meninggal, Ando Depresi Lalu Lakukan Tindakan Nekat Ini
Saat itu, polisi mendapat laporan warga jika ada warga yang meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan.
Mendapat laporan tersebut, petugas Polsek Kota langsung menuju lokasi. Dari tempat kejadian perkara (TKP) polisi mendapati Sunyoto sudah meninggal dunia dalam posisi terlentang dan bersimbah darah.
“Kami langsung menghubungi petugas medis termasuk bagian identifikasi Polres Banyuwangi,” ungkap Ali Masduki.
Tak berselang lama, tim medis dari Puskesmas setempat bersama tim identifikasi datang ke lokasi kejadian dan melakukan olah TKP bersama-sama.
Petugas juga langsung melakukan sterilisasi TKP agar warga tak mendekat, untuk mempermudah jalannya pelaksanaan identifikasi.
Setelah dipastikan meninggal dunia oleh tim medis, polisi langsung melakukan olah TKP bersama-sama. Tubuh lelaki berusia 39 tahun itu mengalami luka sayatan benda tajam pada bagian lengan sebelah kiri, serta luka sayatan benda tajam pada bagian leher sebelah kiri dengan luka yang cukup menganga.
Di sekitar lokasi kejadian, petugas mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya pisau, sarung pisau, handphone, surat wasiat, serta pakaian yang dipakai oleh almarhum.
Usai melakukan olah TKP, polisi juga langsung membawa jenazah Sunyoto ke RSUD Blambangan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Kami tidak ingin menduga-duga, untuk memastikan penyebab kematian, jenazah kita bawa ke RSUD Blambangan untuk diotopsi,” kata Ali Masduki.
Dari hasil pemeriksaan sementara tim medis, dinyatakan jika luka sayatan pada lengan urat nadi sebelah kiri, serta luka sayatan pada leher sebelah kiri tersebut adalah luka bekas sayatan yang dilakukan korban sendiri.
“Hasil pemeriksaan sementara luka memang bekas sayatan benda tajam yang dilakukan korban sendiri alias murni bunuh diri, bukan karena pembunuhan,” jelas mantan Kaurbinops Reskrim Polres Banyuwangi itu.
Dugaan bunuh diri itu diperkuat dengan ditemukannya pisau dan sarung pisau di sekitar kasur tempat tidur tempat jenazah berada.
Serta surat wasiat yang diduga ditulis sendiri oleh Sunyoto sebelum melakukan aksi nekat dan mengakhiri hidupnya dengan cara tragis.
“Dari keterangan saksi Nirwana dan Sri Utami yang merupakan kakak korban, sebelum nekat bunuh diri, korban sempat minta dibuatkan kopi. Bahkan, juga sempat titip anak-anaknya yang masih kecil agar dirawat,” terangnya.
Dari keterangan saksi, barang bukti yang ditemukan, serta keterangan pemeriksaan tim medis, pihaknya menyimpulkan jika korban murni bunuh diri dengan cara memutus urat nadi pada lengan sebelah kirinya dengan pisau tajam, dan menggorok leher sebelah kiri.
“Sementara jenazah masih diotopsi di RSUD Blambangan. Sesudahnya langsung kami serah terimakan pada pihak keluarga untuk segera dimakamkan,” tandasnya. (ddy/aif/c1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyakit Tak Kunjung Sembuh, Nekat Minum Racun Rumput
Redaktur & Reporter : Soetomo