jpnn.com, PURWAKARTA - Anggota DPR Dedi Mulyadi digugat cerai sang istri Anne Ratna Mustika yang telah didaftarkan di Pengadilan Agama Purwakarta.
Kini aktivitas keduanya yang selalu dibagikan di media sosial menuai sorotan.
BACA JUGA: 5 Fakta Dedi Mulyadi Digugat Cerai Bupati Purwakarta, Ada Kalimat Aku Menyayangimu
Salah satu momen yang menarik perhatian warganet adalah saat Dedi membagikan aktivitasnya bertemu seorang pedagang sembako asal Bahrain yang kini menetap di Purwakarta, Jawa Barat.
Saat itu, pemilik toko sembako yang akrab disapa Babah Mansyur curhat ke Dedi kalau dirinya semalam baru saja bertengkar dengan sang istri.
BACA JUGA: Dedi Mulyadi Digugat Cerai, Sang Putra Tulis Kalimat Menyentuh Ini
"Saya punya masalah gede (besar) sama istri," kata Babah Mansyur yang mengawali curhatnya saat Dedi menghampiri toko sembako milik pria tersebut di daerah Bojong.
Babah Mansyur menjelaskan sang istri marah gara-gara sekarang banyak yang ingin berfoto dengannya, termasuk kaum hawa.
Ya, sejak bertemu beberapa kali dengan Dedi Mulyadi, pria berdarah Timur Tengah itu makin dikenal banyak orang.
Mendengar penyebab pertengkaran suami istri tersebut, Dedi tertawa lepas.
Pria yang pernah menjabat sebagai Bupati Purwakarta selama dua periode itu langsung menasehati pasangan suami istri tersebut.
"Laki-laki itu kalau hanya dicintai istrinya, dia mencintai istrinya, biasa saja. Kalau dia digemari orang lain, tetapi dia tetap mencintai istrinya, itulah laki-laki luar biasa," kata Dedi Mulyadi melalui vlognya di YouTube yang dilihat Jumat (23/9).
Namun, politikus Partai Golkar itu menilai pertengkaran dalam rumah tangga adalah hal yang biasa.
"Bertengkar itu boleh sekali-kali," ujar Dedi menasehati Babah Mansyur dan sang istri.
Sebab, pertengkaran itu bisa menjadi 'bumbu penyebab' dalam hubungan suami istri.
"Kalau habis bertengkar langsung gininya (hubungan suami istri) suka enak," kata ayah tiga anak itu yang membuat Babah Mansyur dan sang istri tak bisa menahan tertawa. (mar1/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi