Peristiwa yang terjadi Rabu (10/10) siang itu berawal ketika La Angga yang kesehariannya menjual bensin eceran mendatangi petugas yang tengah melintas menggunakan mobil patroli. Bermaksud menanyakan bagaimana proses kelanjutan lapaknya yang dirazia petugas, La Angga tak mendapat jawaban jelas lantaran dicueki petugas tadi. Imbasnya, La Angga kecewa. Dia lantas melampiaskan emosinya dengan memukul pintu mobil patroli petugas.
Petugas yang melihat tindakan La Angga naik pitam. Mereka serempak turun dari kendaraan tadi. La Angga yang seorang diri dihampiri. Tanpa babibu, dua oknum petugas langsung memukuli korban.
”Saya dipukuli dua orang, saya sampai tergeletak di jalan,” terang La Angga dengan wajah berlumuran darah.
Dia menceritakan, sehari sebelum pemukulan, istrinya yang tengah berjualan bensin didatangi oleh petugas Satpol PP. Dengan alasan dianggap melanggar tata tertib Perda, rombong milik La Angga diangkut beserta isinya. “Saya cuma mau menanyakan soal itu, memang saya emosi mukul pintu mobil tapi kok malah memukuli saya seperti pelaku kejahatan. Apakah benar cara seperti itu,” protes La Angga.
Akibat amukan emosi petugas, bagian mata korban terlihat luka parah dan mengucurkan darah segar. “Ndak ada yang nolong pak, saya dipukuli tangan kosong, nggak tahu kenapa mata saya sampai berdarah begini mungkin terkena cincinnya,” kata dia.
Tidak terima dengan kasus ini korban pun akhirnya melaporkan kasus tersebut kepada polisi. Dengan harapan korban mendapatkan perlakuan yang adil atas sikap arogan oknum petugas Satpol PP.
”Saya minta keadilan saja, kenapa saya diperlakukan seperti ini,” tuntut korban.
Secara terpisah, menanggapi kejadian tersebut Kepala Seksi Operasional (Kasi Ops) Satpol PP, Subardiyono membenarkan perihal adanya oknum anggota Satpol PP yang melakukan penganiayaan terhadap warga. "Memang anggota saya, namun ini dilakukan karena dipicu tindakan warga yang menggedor mobil patroli kami," terang Subardiyono.
Satpol PP, kata Subardiyono, menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada kepolisian terkait proses hukum. Namun, pihaknya berupaya agar kasus ini tidak dilanjutkan ke meja hijau dan diselesaikan secara kekeluargaan. "Tahapan awal kami berupaya kasus ini damai, ini kita coba tempuh," tegas dia.
Subardiyono menegaskan jika pihaknya siap menanggung seluruh biaya perawatan terkait luka yang dialami korban. "Kita siap menanggung biaya perobatan luka korban baik rumah sakit atau lainnya," pungkas dia. (noq/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru SD Ditangkap Main Judi
Redaktur : Tim Redaksi