"Untuk Desa Fluk, sekitar 20 rumah rusak parah,"sebut Safar Syam, warga setempat kepada Malut Post (JPNN Group) melalui handphone dari Obi.
Syafar yang juga tercatat sebagai anggota DPRD Provinsi (Deprov) Maluku Utara (Malut) ini, menuturkan, rumah-rumah tersebut rusak akibat diterpa angin kencang dan ombak besar yang terjadi sejak Rabu (1/8) malam hingga Kamis (2/8).
"Ombak besar menghantam hampir semua pesisir di Oba Selatan. Yang baru teridentifikasi sementara ini, baru di Desa Fluk. Kita juga belum identifikasi, apakah ada korban, jiwa atau tidak,"ÃÂ imbuh Syafar.
Namun, kata Syafar, sebagian besar warga memilih untuk mengamankan diri di lokasi ketinggian saat badai dan ombak besar mulai menghantam pesisir pada Rabu (1/8) malam. "Tapi kita belum identifikasi di desa-desa laim yang ada di pesisir Obi Selatan,"ÃÂ katanya. Di Desa Fluk sendiri, lanjut Syafar, tercatat sekitar 20 rumah mengalami kerusakan yang parah.
Ironisnya, musibah yang dialami warga Desa Fluk dan sekitarnya itu, hingga malam tadi belum diketahui Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Selatan (Halsel). Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halsel dikonfirmasi Kamis (2/8) malam tadi mengaku belum menerima informasi kejadian tersebut.
"Sejauh ini ini kami belum mendapatkan infiormasi dari lapangan. Kami akan segera memastikan dengan berkoordinasi pada pemerintah kecamatan dan warga setempat,"kata Kepala Bidang Bencana BPBD Halsel Salim Husen.
Salim yang berada di Labuha, mengaku sulit mengakses informasi karena tidak adanya jaringan telepon yang memadai di Obi Selatan."Besok (hari ini, red) kita pastikan hal ini," janjinya. (wat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mucikari Diminta tak Tambah PSK
Redaktur : Tim Redaksi