Dihantam Ombak, Kapal Muat Solar Tenggelam

Rabu, 18 September 2013 – 01:13 WIB
DIEVAKUASI: Enam ABK KM Sinar Mas yang tenggelam berhasil dievakuasi KRI Teluk Sangkulirang 542 yang sedang berpatroli perbatasan, FOTO ANTHON JOY/RADAR TARAKAN

jpnn.com - TARAKAN - Sebuah kapal kayu KM.Sinar Mas yang memuat 30 ton solar tenggelam di perairan Tarakan Selasa (17/9) subuh. Tepatnya di sekitar menara suar Tanjung Karis. Dalam kecelakaan laut tersebut, seluruh kapal dan muatannya tenggelam ke dasar laut. Untung saja, enam orang anak buah kapal berhasil menyelamatkan diri dengan terjun ke laut.

Nahkoda kapal, Asman, 39 menuturkan, kapal berangkat dari dermaga AMI Jembatan Besi sekitar pukul 4.15 subuh. "Setelah perjalanan sekitar 15 menit, angin mulai kencang dan gelombang besar kurang lebih 1,5 meter. Posisi kapal sekitar lampu merah sebelah kanan Tanjung Karis," jelas Asman kepada Radar Tarakan JPNN Grup.

BACA JUGA: 30 Persen PNS Malas, Kerjaannya Hanya Bicara

Saat diterjang ombak besar itulah lambung sebelah kanan kemasukan air. "Haluan kapal saya putar ke kanan rencananya kembali ke Tarakan, tapi tidak sempat terselamatkan karena digulung ombak besar 1,5 meter," ungkapnya.

Sampai tenggelam, kata Asman kapal tidak  pecah atau rusak karena ombak, namun air dalam volume yang banyak masuk dari atas kapal dan menenggelamkan kapal dengan cepat.

BACA JUGA: Lurah dan Kades Dilatih Antisipasi Radikalisme

Sesaat sebelum kapal tenggelam, Asman mengaku sempat menghubungi pemilik kapal dan mengabari bahwa kapal tidak bisa diselamatkan lagi.

Kapal ini memuat 30 ton solar yang rencananya akan dibawa ke Tanjung Selor, untuk  kebutuhan mesin pembangkit PLN di ranting Bhayangkara Kabupaten Bulungan. "Yang penting ABK saya semua selamat," tuturnya.

BACA JUGA: Politisi Demokrat Dukung DOB Sukabumi Utara

Keenam ABK ini berhasil selamat karena sebagian besar sempat menggunakan pelampung (life jacket). Sementara nahkoda kapal dan beberapa ABK lainnya mengapung dengan memeluk jeriken, selang minyak dan drum.

Asman mengingatkan kepada siapa saja yang beraktifitas di laut agar berhati-hati pada saat musim yang tidak menentu seperti sekarang. "Laut di Kalimantan ini kan musimnya pancaroba, tidak menentu. Jadi berhati-hati," pesannya.

Keenam ABK ini berhasil diselamatkan oleh KRI Teluk Sangkulirang 542 yang sedang berpatroli Selasa pagi di perbatasan Indonesia Malaysia. Komandan KRI Teluk Sangkulirang, Mayor Laut (P) Ardhi Sunaryo menuturkan pada saat KRI akan keluar dari dermaga Tarakan pada pukul 05.20, komandan kapal mendengar ada suara peluit yang cukup banyak dari laut. "Waktu itu hanya terdengar suara peluit dan belum jelas terlihat, karena kondisinya masih gelap, angin kencang, ombak besar sekitar 1,5 meter. Jadi agak samar-samar," kata Ardhi.

Untung saja para ABK ini semakin terlihat jelas karena menggunakan life jacket yang berwarna orange. "Akhirnya saya memutuskan untuk stop mesin dan langsung menurunkan sekoci untuk melaksanakan evakuasi korban," jelasnya.(ddq/mas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penurunan Status Honorer K1 jadi K2 Perlu Ditinjau Ulang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler