jpnn.com - PALU - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar pembinaan kemampuan sistem operasi penanggulangan terorisme di wilayah Sulawesi Tengah Selasa (17/9). Para pesertanya adalah semua lurah dan kades serta perwakilan dari Kesbang Linmas, Pol PP dengan jumlah peserta sebanyak 105 orang undangan. Tiga wilayah di Sulteng yang menjadi target pembinaan BNPT yakni, Kabupaten Poso, Sigi dan Kota Palu.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Batalyon Infantri 711/Raksatama itu dibuka Gubernur Sulteng Drs Longki Djanggola dan dihadiri langsung Deputi II Penindakan BNPT Irjen Pol Drs Arief Darmawan SH MM.
BACA JUGA: Politisi Demokrat Dukung DOB Sukabumi Utara
Dihadapan peserta dan petinggi BNPT, Longki juga mengingatkan tentang bahaya paham radikalisme yang ada di Sulteng. Olehnya, diminta para lurah maupun kades yang hadir untuk selalu peka dan tanggap terhadap lingkungan terkait ancaman yang dapat memprovokasi warga masyarakat di wilayah masing-masing.
Hal senada diungkapkan Deputi II Penindakan BNPT Irjen Pol Arief Darmawan. Menurutnya, kegiatan yang dihadiri para lurah dan kades diharapkan dapat mendekteksi sejak dini terhadap paham radikalisme yang ada di wilayah Sulteng khususnya Poso. Para lurah dan kades, kata jenderal bintang dua itu, dinilai paling tahu dan paham tentang wilayahnya. Nah, dengan adanya pelatihan ini diharapkan, hal-hal yang dapat memprovokasi warga masyarakat dapat diantisipasi atau dicegah sedini mungkin.
BACA JUGA: Penurunan Status Honorer K1 jadi K2 Perlu Ditinjau Ulang
"Lurah dan kades yang paling banyak tahu warga masyarakatnya," tegas Irjen Arief Darmawan saat dicegat wartawan usai menghadiri pembukaan pelatihan Praja Gultor 2013.
Namun kegiatan tersebut, ternyata menyisakan sedikit masalah. Sang gubernur marah saat mendapat laporan ada 14 lurah dari Kota Palu yang tidak hadir tanpa memberikan alasan yang jelas. Gubernur langsung memerintahkan Asisten I Pemerintahan Kota Palu untuk mencari sebab ketidak hadiran mereka.
BACA JUGA: Ke Sekolah, Anak Polisi Harus Diantar
"Ini sangat penting untuk daerah Sulteng khususnya Kota Palu. Keamanan menjadi barometer pembangunan di Sulteng," kata Longki dengan nada kesal. (lib/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tol Bali Diresmikan 23 September
Redaktur : Tim Redaksi