jpnn.com - JAKARTA--Menjelang Hari Pendidikan Nasional 2 Mei mendatang, masih banyak guru honorer yang kehidupannya jauh dari kata sejahtera.
Menurut pengamat pendidikan Indra Charismiadji, ada yang salah dengan pelaksanaan pendidikan di Indonesia. Banyak kalangan salah menafsirkan tentang cara memuliakan guru.
BACA JUGA: Menjawab MEA, Gubernur Rano Luncurkan Teaching Factory
"Banyak yang salah paham dengan memuliakan guru. Yang terjadi justru guru dijadikan kaum dhuafa, yang nasibnya harus selalu dikasihani dan dihujani dengan uang," kritik Indra, Sabtu (30/4).
Bila cara ini tidak diubah, lanjut Indra, kualitas pendidikan di Indonesia tidak akan beranjak baik. Sebab melihat guru tidak dari kacamata kualitasnya tapi pada kesejahteraan.
BACA JUGA: Mengejutkan! Dari 3 Juta Guru, yang Berkualitas Hanya 10 Persen
"Saya melihat kualitas guru di Indonesia rata-rata masih di bawah. Kalau ingin memuliakan guru, harusnya meningkatkan kompetensi mereka dan bukan semata pada peningkatan gaji. Buat apa dibayar gaji tinggi, kalau kualitas gurunya rendah karena ini sama saja menghancurkan bangsa," paparnya.
Metode pelatihan guru pun disorot Indra. Dari penilaiannya, pelatihan guru hanya jadi proyek semata. Guru mau ikut pelatihan kalau ada transportnya. Padahal pelatihan itu penting untuk peningkatan kualitas guru agar tunjangan yang diterima bisa dipertanggungjawabkan kepada masyarakat umumnya, orang tua siswa khususnya. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Memuliakan Guru Bukan dengan Uang
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiap Tahun, Kuota Beasiswa ke Argentina Hangus
Redaktur : Tim Redaksi