Dihujat Karyawan, Dirut Merpati Bersyukur

Rabu, 20 Februari 2013 – 18:44 WIB
JAKARTA - Rudy Setyopurnomo memang belum genap setahun menjabat sebagai Dirut PT Merpati Nusantara Indonesia (MNA) (Persero). Namun Rudy sudah kerap diterpa berbagai isu, serta berbagai aksi yang meminta dirinya mundur dari jabatannya. Terakhir, beberapa karyawan dikabarkan menyegel ruangan miliknya, karena merasa tidak puas akan kinerja Rudy selama ini.

Menanggapi hal tersebut, Rudy mengaku dirinya hanya bisa berserah menjalani semua itu. Dia pun menuturkan dua strategi untuk menghadapi hal tersebut.

"Strategi cuma dua, sabar dan bersyukur. Pada waktu sangat sulit, kita sabar. Dan saat kondisi sangat senang kita bersyukur. Semuanya saya kerjakan dengan sungguh-sungguh," ujar Rudy di Gedung Kementerian BUMN Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (20/2).

Mantan bos Indonesia Airlines ini sempat bercerita tenang kesehariannya sebelum memulai beraktivitas sebagai bos salah satu maskapai penerbangan pelat merah itu. "Jam 2-4 pagi sholat tahajud, dzikir, tidur lagi, sholat subuh, dzikir lagi lalu olahraga satu jam baru masuk kantor," kisahnya.

Di bawah kepemimpinannya, Rudy mengklime kalau tingkat keterisian kursi penumpang pesawat (load factor) saat ini sudah membaik, yakni berada di atas 80 persen. Sementara di tahun 2013 ini, Rudy menargetkan load factor mencapai 85-86 persen.

Bahkan, agar Merpati bisa mengudara lagi, Rudy terpaksa harus memangkas beberapa rute yang tidak produktif,  hingga melakukan pencicilan gaji karyawan, sebagai konsekuesi pembayaran asuransi pesawat.

"Kalau dihitung dari bulan Januari memang enggak bagus (load factor). Saya baru masuk bulan Mei, jadi saya mulai bulan Juni. Load factor dari Januari sampai Mei itu 69 persen. Load factor Juni sampai Desember itu 82 persen. Itu mengalami kenaikan," tutupnya. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perum PFN Butuh Anak Muda Brilian

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler