jpnn.com, JAKARTA - Gus Miftah dihujat warganet karena dianggap mempermalukan penjual es teh yang berjualan di acara kajian.
Menyusul hal tersebut, Gus Miftah pun meminta maaf kepada publik atas sikapnya yang tak menunjukkan figur publik.
BACA JUGA: Gus Miftah Hina Penjual Es Keliling, MUI: Jangan Malu Untuk Minta Maaf
Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan tersebut menyatakan akan meminta maaf langsung kepada penjualnya.
"Dengan kerendahan hati, saya minta maaf atas kekhilafan saya. Saya memang sering bercanda dengan siapa pun. Maka waktu itu, atas candaan kepada yang bersangkutan, maka saya akan meminta maaf secara langsung," kata Gus Miftah saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.
BACA JUGA: Bertemu Pria Spesial, Leony Vitria Mulai Bicara Soal Pernikahan
"Mudah-mudahan, dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya," imbuhnya.
Bersamaan dengan itu, Gus Miftah juga meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi akibat candaannya yang dinilai berlebihan.
BACA JUGA: Tiket Synchronize Fest 2025 Mulai Dijual, Sebegini Harganya
Gus Miftah menyatakan akan menjadikan momen saat ini untuk instrospeksi diri agar lebih hati-hati berbicara di hadapan publik.
"Saya juga sudah ditegur oleh bapak Siskab yang kini berada di Kupang untuk berhati-hati menyampaikan pendapat dan pidato di depan masyarakat umum," tuturnya.
Sebelumnya, Gus Miftah melontarkan candaan ke penjual es teh dengan menyebut goblok.
Dalam sebuah acara kajian, Gus Miftah semula bertanya kepada penjual es teh terkait laku atau tidak barang dagangannya.
"Es teh kamu masih banyak enggak?," begitu kata Gus Miftah dalam bahasa Jawa.
Setelah dijawab masih, Gus Miftah lantas menyuruh penjual tersebut untuk berjualan sembari menyebut kata goblok.
Pernyataan Gus Miftah ini lantas mengundang gelak tawa peserta kajian yang hadir, sehingga membuat sang penjual terdiam.
"Sudah sana, jualan dulu, goblok. Nanti, kalau belum laku, ya sudah takdir," imbuhnya dalam bahasa Jawa.(mcr31/jpnn)
Redaktur : Yessy Artada
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah