jpnn.com - MEULABOH -- Seorang narapidana (napi) Lembaga Permasyarakatan kelas II BB Meulaboh, Aceh Barat, tewas mengenaskan. Kondisi tubuh jenazah membengkak, bahkan sebelum meregang nyawa ia sempat tergeletak kesakitan selama 11 jam pada ruang Jenguk di Lapas tersebut.
Korban adalah Ade Saswito (26). Selama ini menjalani kurungan sebagai tahanan terisolir (sel dingin). Sebelum meninggal sempat merintih kesakitan sesak nafas, tergeletak pada ruang tunggu lapas selama 11 jam, tampa pertolongan medis.
BACA JUGA: Mabuk Tuak, Perkosa PRT
Akhirnya korban dilarikan ke rumah sakit Cut Nyak Dhien, Meulaboh, selama satu jam lebih, Sabtu (18/1) malam, sekira pukul 19.30 Wib. Riko, kerabat dekat Ade Siswanto, saat berada di rumah sakit Umum Cut Nyak Dhien, mengaku kecewa dengan pihak lapas Kelas II Meulaboh. Pasalnya, upaya keluarga membawa Ade ke rumah sakit tertunda selama 11 jam.
”Sabtu (18/1) dini hari, saya dapat info kalau saudara sakit. sekitar jam 08.00 Wib lalu mendatangi lapas, tapi petugas sipir mempersulit membawa Ade untuk ke rumah sakit,” keluh Siswanto, seperti dilansir Rakyat Aceh (JPNN Grup), Senin (20/1).
BACA JUGA: Perkosaan di Kamar Mandi Tahanan
Alasan petugas tidak member ijin Riko membawa Ade untuk berobat, sebab ia tidak membawa kartu Keluarga (KK). Sementara itu, Ade yang telah dipindahkan pada sel ruangan jenguk, mulai mengalami rintihan kesakitan.
Melihat kondisi Napi makin parah, Sabtu (18/1) sekira pukul 16.00 Wib petugas member ijin membawa Ade ke rumah sakit. Selama satu jam lebih ia memdapat perawatan medis secara intensif, tapi Ade tetap menghembuskan nafas terakhirnya.
BACA JUGA: Tahanan Wanita Diperkosa di Kantor Polisi
”Ini semua karena pihak lapas tidak member ijin supaya pihak keluarga membawanya berobat,” kata Riko, saat bersiap-siap membawa jasad saudaranya kerumah duka.
Pihak Keluarga mengaku keberatan dengan petugas Lapas Meulaboh, sebab melarang mereka membawa Ade untuk berobat.”Kami tidak terima, dan akan membawa permasalahan ini untuk dipolisikan,” katanya, berkali-kali.
Wartawan Rakyat Aceh, mencoba berulang-ulang menghubungi Kepala lapas kelas II B Meulaboh, Sulistiyono melalui telepon sellularnya, tidak tersambung. (*)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cinta Segitiga Berujung Maut, Tewas di Kamar Kos
Redaktur : Tim Redaksi