“Saya diajarkan mencari pelanggan, dan dibawa setiap malam ke Losmen Farida, Hotel Borneo dan Bukit Raya,” tutur AYL kepada wartawan yang membincanginya di rumah sakit.
Diduga AYL depresi lantaran mengalami kekerasan seksual dan pengaruh narkoba yang diberikan kepadanya. AYL merasa kesakitan di bagian perut.
Mengetahui kejadian yang menimpa anaknya, ibu korban, Atun (33), sangat terpukul, sebab AYL merupakan anak satu-satunya.
"Anakku ini masih trauma dan lemah sebab selama menghilang delapan hari ia dijual. Saya tidak terima dan berharap agar pihak kepolisian bisa secepatnya menuntaskan masalah ini", ujar Atun.
Kapolres Kotim AKBP Andhi Triastanto SIK menyatakan, reserse kriminal telah memeriksa IS, yang diduga menjadikan pelajar sebagai pekerja seks komersial (PSK). Namun, penyidik belum menetapkan status IS sebagai tersangka.
“Ini ada modus lain yang digunakan, pemeriksaan masih berjalan di reserse,” tegas Andhi Triastanto, Selasa (3/1).
Modus tersebut, terang dia, akan dibahas untuk menentukan pasal apa yang dikenakan. Untuk sementara, penyidik masih mendalami keterangan IS.
“Kita sudah memeriksa saksi dan orang yang terlibat. Kita masih mencari rumusan pasalnya,” pungkasnya.(cah/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru Honorer Gelapkan Mobil Rental
Redaktur : Tim Redaksi