Dijerat 18 Dakwaan Pemerkosaan, Dokter Cabul Minta Pembebasan Bersyarat

Rabu, 03 Juli 2019 – 12:17 WIB
Penjara. Dok: Pixabay

jpnn.com, LOS ANGELES - ''Ini adalah pembunuhan karakter.'' Pembelaan itu dilontarkan pengacara George Tyndall, Andrew Flier, Senin (1/7) di Pengadilan Tinggi Los Angeles, AS. Tyndall adalah terdakwa pelaku pelecehan seksual di University of Southern California (USC).

Dia ditangkap Rabu (26/6) serta dijerat 18 dakwaan pemerkosaan dan 11 pelecehan seksual dengan penipuan. Sebanyak 16 korbannya yang rata-rata berusia 17-29 tahun dilecehkan saat berkunjung ke klinik milik USC, Engemann Student Health Center. Jika terbukti bersalah, dia bisa dipenjara selama 53 tahun.

BACA JUGA: 1 Gol Dianulir VAR, 1 Penalti Gagal, 1 Kartu Merah, Inggris Gagal ke Final Piala Dunia Wanita 2019

Tyndall datang ke pengadilan dengan mengenakan rompi biru yang biasa dipakai oleh tahanan dengan kecenderungan bunuh diri. Flier menegaskan bahwa kesehatan kliennya sedang terganggu. Ginekolog 72 tahun itu menderita diabetes dan masalah jantung. ''Dia tidak ingin bunuh diri,'' ujar Flier sebagaimana dikutip AP.

BACA JUGA: Barracuda Aquilina, Hakim Gigih Pembantai Dokter Cabul

BACA JUGA: Semifinal Piala Dunia Wanita 2019 Inggris vs AS: Alex Morgan, Pemain Paling Hot Hari Ini

Menurut Flier, kliennya sedang tertekan dan butuh perawatan intensif. Karena itu, dia mengajukan pembebasan bersyarat dengan membayar uang jaminan selama proses peradilan berlangsung.

Dia meyakinkan hakim bahwa Tyndall tidak akan melarikan diri atau berbuat hal yang membahayakan. Berdasar kejahatannya, jumlah uang jaminan Tyndall mencapai USD 2,075 juta atau setara Rp 29,33 miliar. Hari ini (3/7) hakim akan memutuskan apakah akan menerima pengajuan bebas bersyarat itu atau tidak.

BACA JUGA: Semifinal Piala Dunia Wanita 2019 Inggris vs AS: Neville Mencium Kebahagiaan Pemainnya

Dalam pembelaannya, Flier menyatakan bahwa kliennya hanya menjalankan kewajiban sebagai dokter.

Tyndall sudah bekerja di klinik USC selama 30 tahun. Menurut beberapa korban, saat pemeriksaan, Tyndall memotret alat kelamin mereka, memegang payudara, berbicara hal yang cabul tentang fisik korban, melontarkan pernyataan rasis dan homofobia, serta beberapa pelecehan lainnya. (sha/c17/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Imigran dari Berbagai Penjuru Menantang Maut demi Tanah Harapan, Amerika Serikat


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler