jpnn.com, BLITAR - Polisi dan Basarnas menemukan remaja yang tenggelam saat mandi di aliran Sungai Brantas, Desa Karanggayam, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, dalam kondisi meninggal dunia.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Blitar Kota Iptu Achmad Rochan mengemukakan tim berupaya mencari korban di sekitar aliran sungai.
BACA JUGA: Bekas Anggota Polri Ini Tak Ada Jeranya, Sekarang Berulah Lagi, Kasusnya Sangat Berat
Dengan melibatkan tim gabungan termasuk dari Basarnas, pencarian juga dilakukan di darat dan sungai.
"Tadi sudah ditemukan dan dalam kondisi meninggal dunia. Keluarga juga menyaksikan saat pencarian termasuk melihat saat jenazah sudah ditemukan," katanya, Jumat.
BACA JUGA: Polisi Amankan CCTV di Lokasi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Hasilnya...
Korban ditemukan tidak jauh dari lokasi dia dilaporkan tenggelam, yakni aliran Sungai Brantas tepatnya Desa Karanggayam, Kecamatan Srengat.
Korban adalah Dika (12), warga Desa Karanggayam, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.
Saat ditemukan, di bagian hidung korban keluar darah. Namun, untuk tanda-tanda penganiayaan tidak ditemukan di tubuhnya.
"Ciri-ciri yang ditemukan tanda penganiayaan tidak ada. Ciri lainnya keluar darah dari hidung. Keluarga tadi juga ada," kata dia.
Dia juga menambahkan, keluarga bisa menerima dengan musibah tersebut. Jenazah juga langsung dibawa ke rumah sakit setelah ditemukan untuk dilakukan pemeriksaan lebih dalam. Setelahnya, keluarga segera memakamkan jenazah.
Sebelumnya tiga remaja dilaporkan hanyut di Sungai Brantas, tepatnya wilayah Desa Karanggayam, Kabupaten Blitar, Kamis (26/8). Mereka antara lain Tian (13), Adit (13), dan Dika (12). Mereka mandi di sebelah perahu tambang hingga terbawa arus sungai.
Dalam musibah itu, operator perahu yang mengetahui kejadian itu langsung berusaha menolong mereka. Dua orang remaja berhasil diselamatkan, sedangkan satu remaja terbawa arus deras sungai.
Kejadian itu juga dilaporkan ke petugas. Mereka melakukan pencarian sejak laporan korban tenggelam, namun hasilnya masih nihil. Hingga pencarian dilanjutkan pada Jumat.
Komandan Tim Basarnas Trenggalek Yony Fariza tubuh korban ditemukan tidak jauh dari lokasi. Kendati air sungai surut, petugas tetap berupaya keras mencari korban.
"Kami terus menyisir sungai. Ada sedikit kendala, sebab air sungai surut, sehingga perahu karet tidak bisa bermanuver," katanya.
Sementara itu, dalam proses pencarian warga juga berduyun-duyun ke lokasi. Mereka juga sempat ikut melakukan pencarian dari darat. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti