JAKARTA - Kabar amoral yang membelit Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) akhirnya terjawab sudah. Wasekjen Bidang Kewirausahaan PB HMI, Niskalawati yang dikabarkan punya hubungan gelap bahkan hamil di luar nikah dengan Ketua Umum PB HMI, Noer Fajrieansyah akhirnya angkat bicara.
‘’Isu yang melibatkan saya dan Fajri -sapaan akrab Noer Fajrieansyah- tidak lebih upaya untuk menyingkirkan ketum dan menyeret HMI dalam kepentingan politik praktis. Saya tegaskan, isu kasus amoral antara saya dengan ketua umum PB HMI yang kemudian berkembang bahwa saya pernah hamil dan kemudian aborsi itu tidak benar. Karena saya tidak pernah melakukan zina sebagaimana yang dituduhkan. Itu semata-mata fitnah," kata Niskalawati di Sekretariat PB HMI, Jakarta Pusat, Kamis (22/2).
Niskala menceritakan hubungannya dengan Fajri hanya sebatas sesama pengurus HMI. Bahkan, ia mengenal jauh sebelum Fajri menjadi orang nomor satu HMI yaitu saat acara Dies Natalis HMI ke 63 di Perpustakaan Nasional Salemba, Februari 2010.
Ia mengakui, dari perkenalan itu terjalin hubungan pribadi yang lebih dekat hingga Fajri menjadi ketua umum PB HMI. Hubungan yang terjalin, katanya, masih dalam batas wajar dan tidak melebihi dari koridor-koridor yang dilarang norma agama dan sosial. ‘’Kalaupun ada hubungan pribadi sesama pengurus HMI, itu tidak melanggar AD/ART,’’ tegasnya.
Ironisnya, celah hubungan pribadi ini digunakan oknum organisasi yang ingin membawa HMI dalam kepentingan politis. Namun, karena Fajri telah komit untuk membawa HMI independen dan mandiri, salah satu jalannya adalah menjatuhkan kursi Fajri dari kursi ketua.
Mengapa baru sekarang baru berani angkat bicara setelah konflik amoral menyebar luas ke publik? Menurutnya, selama ini lebih memilih diam dan ingin mencari tahu apakah benar ia yang digosipkan dengan Fajri. Soalnya kata dia, berita yang disebar hanya lewat blog pribadi yang tidak jelas sumbernya. Namun, setelah banyak temen-teman yang menanyakan kebenaran kabar tersebut, dan beberapa media online menyebut namanya, baru memberanikan diri angkat bicara.
‘’Namun yang paling saya sesalkan adanya oknum HMI yang langsung menyebarkan isu tanpa verifikasi di media. Begitupula, internal HMI tidak men-clear-kan isu ini lewat mekanisme rapat harian ataupun presisidium yang jelas-jelas setiap minggu diadakan di PB HMI untuk menepis isu ini,’’ paparnya.
Sementara itu, Sekjen PB HMI, Basri Dodo, menegaskan dengan adanya klarifikasi ini seluruh gerakan yang mengatasnamakan HMI diminta untuk tidak lagi memperkeruh suasana. Pria yang akrab disapa Basdo ini mengingatkan kepada oknum HMI untuk mentaati Konstitusi dengan tidak lagi memainkan isu yang jelas terbantahkan kebenarannya.
"Dengan adanya klarifikasi dari Saudari Niskala, berarti isu yang selama ini ada terkait ketum PB, jelas bohong dan fitnah. Karena itu saya meminta oknum-oknum ini menghentikan gerakan yang mengatasnamakan HMI," Ungkap Basdo.
Sedangkan, Ketua Umum Badko HMI Jabotabeka-Banten, Rudy Gani mengakui, banyaknya kepentingan politik yang ingin menarik HMI membuat situasi dan kondisi internal organisasi dihadang berbagai isu. Namun, hal itu justru membuat kader HMI, khususnya di cabang di wilayah Jabotabeka- Banten semakin solid. Salah satu Isu itu, lanjut Rudy, adalah tudingan skandal amoral Ketua Umum PB HMI dengan Niskalawati (Wasekjend Bidang Kewirausahaan PB HMI). (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mabes Bakal Periksa Polisi Penembak John Kei
Redaktur : Tim Redaksi