Dikawal 5 Ribu Pasukan, Pilbup Bangkalan Aman

Anak Bupati Fuad Raup 90 Persen Suara

Kamis, 13 Desember 2012 – 06:15 WIB
BANGKALAN - Kekhawatiran akan terjadi rusuh dalam pemilihan bupati Bangkalan tak terbukti. Dengan pengawalan sekitar 5.000 personel Polri dibantu TNI, dan dipantau langsung Kapolda Jatim, tidak ada insiden berarti dalam pelaksanaan pilkada yang sempat dibayangi kekerasan tersebut.

Kantor KPU, Jalan Pemuda Kaffah, dijaga ketat polisi, lengkap dengan water cannon dan pagar berduri standar NATO.

Sempat muncul satu isu soal penolakan pendirian TPS di Desa Tlagah, Kecamatan Galis. Namun, setelah ditelusuri, ternyata pembentukan TPS berjalan seperti semula. "Artinya, total 8.564 TPS yang kami rencanakan bisa berdiri," kata Ketua KPU Bangkalan Fauzan Ja"far.

Hanya, ada indikasi terjadi perampasan surat undangan mencoblos di Desa Tlagah. Juga ada kabar bahwa salah satu TPS dijaga sekelompok massa, sehingga warga tak berani mencoblos. "Tapi, itu bukan urusan kami. Itu urusan Panwaslu," terang Fauzan kemarin di kantornya yang dijaga ketat polisi.

KPU Jatim sendiri mem-back up penuh KPU Bangkalan. "Artinya, tidak ada prosedur yang dilanggar KPU Bangkalan. Keputusan tidak banding merupakan hak dan otoritas KPU Bangkalan," kata Komisioner KPU Jatim Divisi Hukum dan SDM Agung Nugroho.

KPU Jatim juga menemukan indikasi adanya intimidasi di TPS 6, Desa Tlagah, Galis, Bangkalan. Dari 600 orang yang ada dalam DPT, pada pukul 11.45 hanya datang 84 orang. "Banyak form C-6 (surat undangan) yang dirampas. Sementara itu, di TPS 7 sebelahnya, dari 599 pemilih hanya 25 orang yang datang.

Bupati Bangkalan Fuad Amin mengatakan, dari pantauan pemkab, tidak ada insiden yang berarti. "Semuanya sudah aman. Saya berharap suasana aman ini terus terjaga," kata orang nomor satu di Bangkalan tersebut.

Dia juga menolak tudingan merekayasa agar pasangan calon nomor satu Imam Buchori Cholil-RH Zainal Abidin dicoret. Fuad adalah ayah calon bupati Makmun ibnu Fuad. "Kami tak pernah menzalimi. Menzalimi apa" Bahkan, saya menyayangkan kenapa KPU Bangkalan tidak banding," tandasnya.

Laporan adanya sejumlah kecurangan terus terjadi. Seperti di Desa Langkap, Kecamatan Burneh. Satu TPS dikabarkan ditutup sejak pukul 11.00 dan ada pengerahan massa untuk mencoblos pasangan nomor tiga Makmun Ibnu Fuad-Mondzir A. Rofi"i.

Di banyak TPS juga hanya ditemukan saksi pasangan nomor tiga. Ini menguatkan indikasi bahwa pasangan nomor dua Nizar Zahro-H.R. Zulkifli hanyalah pasangan "bayangan". Nizar Zahro sendiri menolak anggapan tersebut. "Saya maju dengan serius. Tidak ada namanya pasangan bayangan itu," katanya. 

Menurut dia, setiap pasangan calon yang maju pasti punya keyakinan untuk menang. "Saya pun yakin menang, untuk mewujudkan Bangkalan yang sejahtera," katanya seusai mencoblos di TPS 8 Kelurahan Bilapora.

Namun, di TPS kandangnya sendiri, Nizar kalah telak. Dari perhitungan sementara, Nizar hanya menghimpun 42 suara, sementara Makmun Ibnu Fuad mengumpulkan lebih dari 150 suara.

Di bagian lain, massa pendukung Imam Buchori Cholil kemarin melakukan perlawanan dengan cara lain. Tidak dengan demonstrasi atau aksi memblokade jalan, tapi mereka melakukannya dengan cara menyerahkan surat undangan ke posko pemenangan Imam Buchori di Jalan Halim Perdanakusuma, Bangkalan.

Seperti yang dilakukan Avra Savrina, warga Kamal. "Saya merasa tidak cocok dengan dua pasangan calon yang ada. Saya mendukung gerakan golput Ra Imam," kata mahasiswi 20 tahun tersebut.

Menurut Imam, hingga pukul 14.00 terkumpul hampir 200 ribu surat undangan. Ini berarti hampir seperempat total DPT yang sekitar 800 ribu. "Ini bukti bahwa masyarakat Bangkalan sudah kecewa dengan kepemimpinan yang ada," tuturnya.

Imam mengatakan, banyaknya pengiriman surat undangan untuk golput ke timnya adalah bentuk dukungan masyarakat Bangkalan terhadap dirinya. "Kami akan terus berjuang untuk menegakkan kebenaran," tandasnya. Saat ini Imam telah melapor ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Dalam waktu dekat dia juga berancang-ancang melapor ke Mahkamah Konstitusi.

Di bagian lain, hasil hitung cepat Lembaga Survey JTV-Proximity menyebutkan, Makmun Ibnu Fuad menang telak. Menurut Direktur Sospol Proximity Ahmad Hasan Ubaid, putra Bupati Bangkalan Fuad Amin tersebut meraup 90,42 persen.

Sementara, Moch. Nizar Zahro hanya mendapat 7,3 persen. Tapi, angka golput cukup tinggi. Berdasar catatan Proximity, tingkat partisipasi pilbup Bangkalan adalah 58,68 persen. Artinya, 41,32 persen tidak menggunakan hak pilih.

Sementara itu, Makmun Ibnu Fuad tak mau disebut bahwa kemenangan dirinya berkat figur sang ayah. "Inilah susahnya kalau jadi anak bupati. Selalu saja dikaitkan dengan ayahnya. Kebetulan saja saya anak bupati, dan memang saya diuntungkan dengan figur Abah (ayah). Tapi, kemenangan saya ini bukan semata-mata karena Abah. Ini juga karena saya mau turun ke bawah, bertemu banyak orang untuk menyampaikan visi-misi, dan melakukan pendekatan ke masyarakat bawah," katanya. (ano/c2/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dinasihati Jokowi, Effendi Simbolon Pilih Tampil Asli

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler