Dikbud-Kemenag Perluas Diklat Guru

Senin, 09 Desember 2013 – 07:32 WIB

SURABAYA - Jawa Timur terus mempersiapkan diri untuk memantapkan pelaksanaan kurikulum 2013. Ribuan guru di bawah naungan dinas pendidikan maupun Kemenag Jatim dilatih agar semakin siap mengimplementasikan kurikulum baru. 

Sejauh ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Jatim telah melatih 1.200 guru SD. Lalu, 1.200 guru SMP, 300 guru SMA, serta 3.200 guru SMK. Pada 2014 dikbud bersiap melatih 6.200 guru dan kepala SMK. Mereka akan dilatih instruktur dari Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Malang, guru senior, atau instruktur yang sudah dilantik menjadi guru inti.

Selain itu, lanjut Harun, pelatihan guru untuk persiapan penerapan kurikulum baru pada 2014 meluas pada jenjang SMP dan SMA. Guru-guru SMP dan SMA tahun depan juga dilatih guru senior yang sudah dilantik menjadi guru inti. Jumlahnya masih didata. Salah satu materi utama pelatihan adalah penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Sebab, ternyata masih banyak guru yang belum mampu menyusun RPP berdasar kurikulum 2013. 

"Seluruh sekolah di Jatim siap melaksanakan kurikulum 2013 tahun depan. Intinya kami siap meskipun harus kerja keras," kata Harun.

Tidak hanya Dikbud Jatim, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jatim juga sudah melatih 1.500 guru madrasah di Surabaya. Mereka disiapkan untuk mampu melaksanakan kurikulum 2013 mulai tahun depan. 

Kepala Bagian Humas Kemenag Jawa Timur Fatchul Arief mengatakan, pelatihan guru itu dilakukan agar kurikulum baru bisa diterapkan di madrasah. Pelatihan dan workshop dilaksanakan seksi pendidikan agama Islam dan pendidikan madrasah. 

"Tahun ini madrasah belum menerapkan. Tahun depan kami siap dengan perubahan kurikulum," katanya. 

Fatchul menyebut, sebagian besar madrasah di Jawa Timur adalah swasta. Perbandingannya, 96 persen swasta, 4 persen negeri. Untuk negeri, jumlah MIN 208 lembaga, MTsN 183, dan MAN 94. "Total yang swasta ribuan. Saya tidak hafal," ujarnya.

Untuk seluruh Indonesia, Kemenag juga telah melakukan persiapan. Dirjen Pendidikan Agama Islam Kemenag Prof Nur Syam mengatakan, Kemenag sudah menyiapkan semua guru madrasah untuk menerapkan kurikulum 2013. 

Di tingkat pusat, yang dilatih 760 guru, di tingkat provinsi 10 ribu, dan di tingkat kabupaten/kota 56 ribu guru. "Kami sudah siapkan. Dengan begitu, tahun depan kami sudah melaksanakan kurikulum 2013," katanya.

Menurut Nur Syam, penerapan kurikulum baru tidak sulit. Kemenag sudah menyiapkan anggaran yang dinilai cukup. Yaitu, sekitar Rp 300 miliar. Anggaran itu digunakan untuk bimbingan teknis para guru. Mereka adalah guru pendidikan agama Islam di sekolah umum maupun guru-guru madrasah. "Saya rasa itu sudah cukup," tambahnya. 

Di sisi lain, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) akan menangani 66.600 guru se-Jawa Timur. Mereka adalah guru-guru yang ditangani sendiri oleh LPMP, bukan guru-guru yang dilatih dikbud maupun kemenag. 

Kalau pelatihan guru oleh dikbud menggunakan dana APBD, pelatihan oleh LPMP dibiayai APBN. Pelatihan itu mengiringi rencana penerapan kurikulum 2013 di semua sekolah. Tidak ada lagi sekolah sasaran dan sekolah mandiri. Semuanya akan melaksanakan kurikulum baru sesuai jenjang kelas. "Pelatihan dilaksanakan pada Januari 2014," kata Ketua LPMP Jatim Salamun. (ayu/c7/roz)

BACA JUGA: Mengembangkan Diri dengan Kemampuan Berkomunikasi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemda Diminta Ikut Siapkan Anggaran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler