JAKARTA -- Indonesia Police Watch (IPW) memerotes dan mengecam keras rencana Polri yang akan memberikan gelar Bintang Bhayangkara Utama kepada Kepala Kepolisian Malaysia.
"IPW mendesak Polri membatalkan rencana pemberian gelar tersebut," kata Ketua Presidium IPW Neta S. Pane, Kamis (10/5) di Jakarta.
Dijelaskan Neta, Polri rencananya akan memberikan gelar Bintang Bhayangkara Utama kepada dua orang, yakni Ketua Police Negara Police Diraja Malaysia Tan Sri Ismail bin Omar dan KSAD Jenderal Edi Pramono. Pemberian gelar tersebut dijadwalkan akan diserahkan pada Kamis 25 Juni 2012 di Ruang Rupatama Mabes Polri, Jakarta.
Ia menjelaskan, pemberian gelar bagi Kapolri Malaysia ini berkaitan dengan Hari Bhayangkara Polri pada 1 Juli mendatang. Menurutnya, Ketua Panitia Hari Bhayangkara Komjen Sutarman yang juga Kabareskrim, sudah menandatangani persetujuan pemberian gelar bagi Tan Sri Ismail bin Omar.
"Melihat ulah Polri ini, IPW menyampaikan protes keras dan mendesak rencana tersebut dibatalkan," katanya.
Ia menegaskan, pemberian gelar kepada Kapolri Malaysia ini akan sangat melukai hati nurani bangsa Indonesia dan menzalimi rasa keadilan rakyat Indonesia, khususnya para TKI dan TKW.
Sebab belum lama ini tiga TKI di Malaysia tewas akibat diberondong tembakan polisi Diraja Malaysia. "Ironisnya fakta ini tidak menjadi perhatian Polri yang kemudian tega-teganya memberi gelar Bintang Bhayangkara Utama buat Kapolri Malaysia," kata Neta.
"Apakah membantai TKI di Malaysia dianggap sebagai sebuah prestasi oleh Polri, sehingga Kapolri-nya Malaysia harus diberi gelar Bintang Bhayangkara Utama. Untuk itu IPW mendesak rencana tersebut dibatalkan," pungkas Neta. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Malam Sebelum Terbang, Ismi Trans TV Minta Didoakan
Redaktur : Tim Redaksi